Dansekarang, giliran permainannya TTS Pintar Gubahan sastra yang berbentuk puisi. Bahasa permainan adalah bahasa Indonesia dan ada dalam banyak bahasa lainnya. Ini tidak begitu penting bagi kami, topik ini hanya dengan bahasa kami. Kunci Jawaban TTS Pintar Gubahan sastra yang berbentuk puisi: Sajak; Hanya itu yang harus kami tunjukkan. Kebebasan adalah cita-cita setiap manusia. Sebagaimana Bangsa ini pernah bercita-cita menjadi bangsa yang bebas di masa kolonial hingga kemudian kebebasan itu diraih melalui proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, terlepas hari ini kemerdekaan itu masih dipertanyakan kebermaknaannya, lantaran konon Bangsa Indonesia masih dijerat berbagai kepentingan dunia. Kebebasan pula menjadi cita-cita bagi setiap penyair—bebas dari bayang-bayang penyair sebelumnya, bebas dari kepungan karya di masa lalu dan sebagainya dan sebagainya. Dari cita-cita tersebut, lahir berbagai karya dengan teknik dan gayanya masing-masing, yang terus berkejaran mencari kebaruan-kebaruan yang diyakini tidak sama sekali berpijak dari unsur kekaryaan yang telah ada sebelumnya. Tentu saja hal tersebut dimaknai sebagai usaha dan usaha selalu dihadapkan pada dua kemungkinan, yakni berhasil dan gagal atau belum berhasil dan belum terlihat mutlak kegagalannya. Di abad sekarang ini, perkembangan puisi boleh dikatakan berhasil keluar dari pola olah penyair Angkatan Pujangga Lama dominasi oleh syair, pantun, gurindam dan hikayat. Di Nusantara, budaya Melayu klasik dengan pengaruh Islam yang kuat meliputi sebagian besar negara pantai Sumatera dan Semenanjung Malaya. Di Sumatera bagian utara muncul karya-karya penting berbahasa Melayu, terutama karya-karya keagamaan. Angkatan Sastra Melayu Lama, Angkatan Balai Pustaka, Angkatan Pujangga Baru, atau Angkatan 1945 yang digawangi oleh Chairil Anwar. Sungguh tidaklah salah, perubahan demi perubahan terjadi dari generasi ke generasi. Hal tersebut menandakan manusia terus berpikir dan bertindak secara agresif—biasanya akan mengikuti ritme zamannya. Lantas seperti apa perkembangan puisi hari ini dan apa yang menjadikannya lain dengan puisi-puisi generasi sebelumnya? Tanpa diperhatikan dengan serius sekalipun, sudah dapat ditangkap betapa puisi-puisi yang hari ini disuguhkan para penyair didominasi oleh puisi prosais dan cukup tidak mudah menemukan puisi yang memiliki larik dengan rima dan metrum terjaga yang juga menjaga intensitas bunyi dalam puisi. Sudah lewat masa sepertinya gaya syair, pantun, gurindam dan sejenisnya. Tetapi meski demikian, dicurigai ada ketidaksanggupan penyair hari ini untuk benar-benar melepaskan diri dari gaya masa lalu. Minimal cara mengkiaskan atau cara mengalihkan suatu objek ke objek lainnya untuk sampai pada satu pesan atau makna. Kemudian persoalan semakin takkaruan junstrungannya, tidak sedikit yang kebingungan untuk tidak mengatakan sama sekali tidak paham mengenai puisi yang dibaca. Antara puisi dan prosa, di mana benang merahnya? Pertanyaan ini semakin aneh rasanya untuk diajukan saat menoleh karya Denny JA yang mengusung Puisi-Esai yang kemudian diklaim sebagai puisi dengan gaya terbaru. Kebaruan tersebut rupanya diamini oleh sebagian besar penyair ternama negeri ini, sebut saja Sapardi Djoko Damono, Sutardji Calzoum Bachri, Jamal D Rahman, Acep Zamzam Noor, dan sebagainya. Protes datang dari depan, belakang, kanan, dan kiri—protes tersebut tidak lain tidak bukan mengenai Puisi-Esai yang tidak relevan dikelompokkan dalam golongan puisi. Ada yang mengatakan bahwa Puisi-Esai bukan puisi tetapi esai yang dibuat seolah-olah puisi. Pergolakan tersebut sebenarnya tidak serta merta datang dari Denny JA atau datang di tahun 2013-2014 semata. Melainkan datang semenjak munjamurnya puisi prosa—puisi yang memiliki keendrungan prosa dilihat dari sintaksinya. Adapun kecerobohan Denny JA merupakan satu contoh dari akumulasi ketidaksadaran masyarakat terhadap puisi yang lagi-lagi dikembalikan pada gaya yang dipilih kebanyakan penyair. Tentu harus dimaklumi, lantaran Denny JA bukan penyair melainkan praktisi politik. Hal lain yang dapat direkam adalah kemunculan penyair-penyai muda yang masih demen menulis puisi prosa. Hal ini ditandai sebagai satu kemandegan, lantaran jika benar setiap manusia memiliki cita-cita kebebasan, mestinya penyair muda yang merupakan generasi penerus dari generasi sebelumnya berani membuat karya yang berbeda. Entah kelak disebut Puisi-Rapat-padat lantaran puisi-puisi yang diciptakan sangat selekti kata dan tidak mau menggunakan konjungsi dan pungtuasi di dalamnya. Bisa juga lahir puisi Lebar x Panjang, lantaran puisi yang diciptakan melebihi panjang cerpen atau novel? Pernyataan tersebut sepintas memang tampak konyol, akan tetapi apa yang tidak mungkin terjadi di bumi tempat manusia melakukan banyak hal ini? Sebelum terlampau jauh, sebaiknya kembali diajukan pertanyaan klasik yang sepertinya penting dan genting untuk ditemukan jawabannya. “Apakah puisi itu?” Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI menjawab sebagai berikut 1 Ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait; 2gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga mempertajam kesadaran orang akan pengalaman dan membangkitkan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama, dan makna khusus; 3 sajak. Definisi tersebut meski dari KBBI mesti ditelaah kembali konon KBBI masih terus diperdebatkan terutama lantaran jarangnya meng-update tatabahasa. 1. Definisi pertama, ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait. Definisi ini cukup membantu memberikan batasan antara puisi dan prosa. Lantaran istilah prosa didefinisikan sebagai karangan bebas tidak terikat oleh kaidah yang terdapat dalam puisi. 2. Definis kedua, gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga mempertajam kesadaran orang akan pengalaman dan membangkitkan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama, dan makna khusus. Definisi kedua ini siatnya sangat umum dan membingungkan. Semua karya sastra bahkan yang bukan karya sastra semisal berita harian juga menyangkut penataan bahasa yang cermat dan tidak boleh meleset dari kebutuhan. Katakanlah 5W+H mesti ada dalam sebuah berita yang jelas-jelas dijadikan dasar penulisannya. 3. Definis ketiga, sajak. Kemudian definis sajak dalam KBBI lengkapnya begini 1 gubahan sastra yang berbentuk puisi; 2 bentuk karya sastra yang penyajiannya dilakukan dalam baris-baris yang teratur dan terikat; 3 gubahan karya sastra yang sangat mementingkan keselarasan bunyi bahasa, baik kesepadanan bunyi, kekontrasan, maupun kesamaan; 4 patut; kena; cocok. Dalam sajak diklasifikasikan berdasarkan pola kalimat dan rimanya, seperti 1 awamatra, tidak terikat pola rima atau pola normatif lain; 2 awarima sajak yang tidak berima; 4 delapan seuntai, sajak yang terdiri atas delapan larik dalam satu bait; oktaf, dan masih banyak lagi kelasnya. Dengan demikian, kelas-kelas dalam sajak tersebut masuk golongan puisi lantaran definis puisi adalah definis sajak. Pertanyaannya, apakah definisi sajak adalah definisi puisi? Sepertinya iya, jika tidak, tentu harus dikoreksi agar tidak membingungkan. Jika dilihat dari semua definisi yang ada, di manakah definisi yang dapat menyelamatkan puisi prosa agar tidak digugat keberadaannya sebagai kelompok puisi dan tidak dimasukkan dalam kelompok prosa? Begini definisinya puisi bebas adalah puisi yang tidak terikat oleh beberapa aturan khusus, yaitu jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata tiap baris, sajak, irama, ritma dan pilihan kata. Dalam menulis puisi bebas yang penting perasaan penulis dapat terekspresi dalam bentuk kata-kata yang tepat sehingga menghasilkan makna yang tajam dan mendalam. Definisi tersebut tidak ditemukan dalam KBBI, melainkan ditemukan dalam berbagai obrolan, paper, bahkan di berbagai blog. Ketidakjelasan definisi tersebut rupanya menjadi latar belakang mengapa tidak sedikit penyair yang terjebak pada puisi prosa. Pun meski demikian, hal ini disampaikan tidak dalam rangka menggugat penyair-penyair puisi prosa atau mengatakan bahwa puisi prosa bukan puisi. Hanya sedikit mempertanyakan apa gerangan yang menjadi sebab musabab kerancuan pemahaman masyrakat terhadap puisi—kalau penyair tentu tidak bingung menyoal ini, karena semua sudah menjadi pilihan yang mendasar. Walau para penyair juga sulit menampik, seperti tengah menghadapi jalan buntu untuk menemukan puisi yang benar-benar baru di hari ini—paling tidak menunjukkan krativitas yang berani dan mumpuni. MEMBACA PUISI-PUISI DI RUANG REKONSTRUKSI Sederhana saja, wacana mengenai puisi dan prosa atau puisi prosais dirasa perlu dipaparkan saat membaca puisi-puisi yang masuk melalui email dan hampir keseluruhan untuk tidak menyatakan semua mengirimkan puisi prosais. Apakah hal tesebut salah? Sekali lagi, dalam kesempatan ini tidak sedang menyalahkan satu pihak dan menyalahkan pihak lain. Sekadar membaca dan mencari perbandingan. Dimulai dari karya Muhammad Asqalani eNeste yang berjudul “perjalanan bunuh diri.”, betapa sulit menemukan titik terang di antara puisi atau prolog sebuah prosa. Begini cara Asqalani menulis karya yang disebutnya sebagai puisi menempuh perjalanan sejauh birahi. duhai lelah seluruh kelamin sunyi. gonta ganti desah di setiap mimpi. kembara babi babi. kembali kelinci suci bertapa ke luar gua diri. di jantung pisau yang sungsang. keputusasaan menyarang. Tuhan menyeberang ke lautan darah biru. darah nafsu yang piatu. Laa Haula.. Penyair muda asal Riau ini bukan anak baru dalam kancah percaturan sastra Indonesia. Ia termasuk paling rajin mengisi rubrik puisi di media cetak baik lokal mau pun nasional. Lantaran itu, tiba-tiba terasa getir untuk menyatakan karya tersebut bukan puisi. Disusul oleh seorang siswa kelahiran 1998 berjarak 10 tahun dengan Asqalani yang lahir pada 1988 bernama Dzikri Rahmanda. Dalam puisi berjudul “GUNDAH DI SELA TELINGAMU” ia menulis begini Riuh kesepian di heningnya malam akan selalu terlihat sama bagimu. Entah hujan yang menahan kabar bahagia atau memang kepedihan tak bisa terelakkan. Sampai pada saat sepasang telingamu merasa terusik dengan detik jarum jam yang keram, kau mendengar seribu suara berlomba, termasuk suara semacam gundah yang menuju sela telingamu. Di paragraf sebelumnya, sempat disinggung mengenai jarak usia antara Asqalani dan Dzikri, 10 tahun tentu bukan jarak yang dekat. Akan tetapi puisi yang diciptakan keduanya sangat dekat dan memiliki pola yang sedikit mirip untuk tidak menyatakan sama-sama puisi prosa. Artinya, ada hal yang tidak berkembang sebagaimana mestinya. Satu dekade mestinya memberikan perubahan yang berarti dalam hal apapun, tidak terkecuali dengan puisi. Adapun perbedaan mencolok di antara keduanya adalah penggunaan Licentia Poetica. Asqalani tampk lebih berani menggunakan Licentia Poetica dalam puisinya. Hal tersebut sangat kentara dengan tidak adanya huruf kapital dalam puisinya terkecuali untuk penyebutan Tuhan’, sementara Dzikri berusaha menggunakan perangkat bahasa yang baik dan benar. Lain hal dengan karya Susilawati, siswi SMP Al-Jauharotunnaqiyah Pegadingan ini lebih memilih tidak menulis puisi prosa. Puisi-puisi sederhananya tampak lebih ketat dalam menggunakan kata sebagai mediator pesan, ia menulis begini melalui puisi berjudul “NUANSA” Seonggok jamur di helaian jerami akar-akarnya terlepas dari seratnya sedang bunga-bunganya menguncup dengan dingin yang merangkul. Sekumpulan bangau di atas kerbau suaranya memanggil-manggil angin tatapan matanya jatuh ke lumpur dicuri belut dan dimakan ular kadut. Perkaranya kemudian, bagaimana jika puisi di atas dibongkar—tidak lagi berbentuk larik dan baik seperti ini. Seonggok jamur di helaian jerami akar-akarnya terlepas dari seratnya, sedang bunga-bunganya menguncup dengan dingin yang merangkul. Sekumpulan bangau di atas kerbau suaranya memanggil-manggil angin, tatapan matanya jatuh ke lumpur dicuri belut dan dimakan ular kadut Apakah berlebihan jika muncul dugaan karya tersebut lebih dekat dengan prosa—prosa yang memiliki unsur puisi. Ikuti tulisan menarik Muhammad Rois Rinaldi lainnya di sini. Dalamkamus besar bahasa Indonesia, sajak diartikan sebagai gubahan sastra yang berbentuk puisi dan sangat mementingkan keselarasan bunyi. Sajak juga dikenal sebagai suatu persamaan bunyi. (semoga bermanfaat!) maaf jika salah! 1 votes Thanks 0. More Questions From This User See All. Jenis-Jenis Sajak dan Contohnya – Setelah pembahasan sebelumnya tentang jenis jenis puisi, kali ini penulis akan memberikan pemaparan tentang sajak. Apa itu sajak? Apa saja jenis jenis sajak? Dan beragam contoh sajak akan dibahas di sini. Selamat belajar ya!! Pengertian Sajak Sajak adalah salah satu bentuk karya sastra yang tidak terikat dengan aturan. Sajak sendiri termasuk ke dalam puisi Melayu. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, sajak diartikan sebagai gubahan sastra yang berbentuk puisi dan sangat mementingkan keselarasan bunyi. Sajak juga dikenal sebagai suatu persamaan bunyi. Persamaan ini dapat pada awal kalimat atau akhir kalimat. Ciri-Ciri Sajak Terdapat beberapa ciri-ciri suatu sajak, yaitu Memiliki bentuk tertentu berurutan dalam baris yang sejajar, berpola, atau bebas Ungkapan kata dan bahasanya dipengaruhi oleh unsur lagu, irama, keharmonisan bunyi Barisnya disusun dalam pola atau ikatan tertentu khusus untuk puisi tradisional dan tanpa pola ikatan tertentu Jenis-Jenis Sajak Sajak dibedakan menjadi beberapa jenis dalam kelompoknya masing-masing, antara lain menurut posisi, menurut kesesuaian bunyi suku kata, dan kesesuaian bunyi akhir setiap kata. 1-2 Sajak Menurut Posisi Pembagian sajak menurut posisi didasarkan pada letak keselarasan bunyi, yaitu sajak awal dan sajak akhir. 1. Sajak Awal Disebut sajak awal karena keselarasan bunyi terletak diawal kata. Contoh Bukan ku… Bukan ketidakpercayaanku padamu Tapi ketakutanku Bukan kematian risaukanku Tapi perpisahan takutkaku Bukan membagi cinta dariku Tapi merenggut cinta dariku Hidup Selama nafas masih menderu Dan jantung masih berdegup Selama darah masih mengalir Dan iman masih tertanam Selama roh masih menyatu Dan KAU masih mengasihiku 2. Sajak Akhir Disebut sajak akhir karena keselarasan bunyi terletak di akhir kata. Contoh Sujud Sajadah melapisi kulitku Dingin tak merasuk dalam tulangku Dalam kerendahanku Memohon kepadaMu Tuhanku Ampunilah segala dosaku Sirnakan segala khilafku Tuntun selalu aku Agar tercapai inginku Siratal mustaqim jalanku RidhoMu tujuanku Teringat lalai Termenung ku ditepi pantai Menanti ombak dari tengah laut Teringat semua lupa dan lalai Dosa dan khilaf kian berpaut 3-8 Sajak Menurut Kesesuaian Bunyi Suku Kata Berdasarkan kesesuaian bunyi suku kata, sajak dibedakan menjadi sajak penuh, sajak paruh, sajak aliterasi, sajak asonansi, sajak rangkai, dan sajak rangka. 3. Sajak Penuh atau Sajak Sempurna Sajak jenis ini ditandai dengan kesesuaian bunyi pada suku kata terakhir secara penuh. Contoh Terancam sudah iman yang goyang Hamba yang tak rajin sembahyang Sungguh malang sungguh sayang Kini umur sudah melayang 4. Sajak Paruh Sajak paruh atau disebut sebagai sajak tidak sempurna memiliki kesesuaian bunyi pada suku kata terakhir tetapi tidak penuh atau secara keseluruhan. Contoh Menuntut ilmu hendaklah semangat Jangan malas haruslah giat Ilmu akan membuat kita selamat Di dunia ataupun akhirat Ilmu buat kita makin dewasa Ilmu pula yang hilangkan lara Bukankah Ilmu faktor kita bahagia? Dari muda hingga menua 5. Sajak Aliterasi Kesesuaian bunyi pada sajak aliterasi terletak pada huruf konsonan dalam setiap kata kata dalam puisi. Kesesuaian bunyi pada sajak ini terletak pada seluruh kata. Contoh Baik budi ibu bapak Nafkah keluarga kena cukup Hawa haram mustilah musnah Hawa halal mustilah hadir Kerja pakai kalimatullah Berkah buat beragam barang 6. Sajak Asonansi Hampir sama dengan sajak aliterasi yang memiliki kesesuaian pada seluruh katanya, kesesuaian bunyi pada sajak asonansi terletak pada huruf vokalnya. Contoh Kakimu tertatih tatih Mengayuh sepeda terengah engah Cinta tiada karena rupiah Cintamu bagi negeri Rontokkan mosi kebodohan 7. Sajak Rangkai Kesesuaian bunyi pada sajak rangkai terletak pada huruf vokal, akan tetapi hanya pada beberapa suku kata. Contoh Kesabaran butuh kesadaran Karena kesadaran timbul kesabaran Raih kekayaan untuk kejayaan Karena kejayaan menjaga kekayaan 8. Sajak Rangka Sajak rangka memuat kesesuaian bunyi pada huruf vokal dalam beberapa kata. Contoh Lihat simpang jalan samping kota Tindak tanduk ibu tua renta Tak lelah pontang panting Tak berhenti mondar mandir Gunakan kesempatan sebelum kesempitan 9-13 Sajak Menurut Kesesuaian Bunyi Akhir Setiap Kata Berdasarkan kesesuaian bunyi di akhir setiap kata, sajak dibedakan menjadi sajak rata, sajak silang, sajak kembar, sajak peluk, dan sajak patah. 9. Sajak Rata Sajak rata atau sajak sama adalah sajak yang memiliki kesesuaian bunyi akhir a-a-a-a. Contoh Malam itu Terdengar lagi tangisan sendu Siapakah beliau Untaian kata memecah kalbu Derap langkah tanpa tersipu Jantung ini terus menderu Oh Ibu.. Sujudmu Doamu Kenapa selalu untukku Anakmu. 10. Sajak Silang Sajak silang atau sajak sengkelang adalah sajak yang memiliki kesesuaian bunyi akhir a-b-a-b. Contoh Kenapa engkau datang wahai maut Belahan jiwaku kau bawa pergi Kenapa dia yang kau renggut Membawa nestapa dalam diri Apa guna kini kuhidup Hanya sepi dan sunyi Untuk siapa aku hidup Masa depanku telah pergi 11. Sajak Kembar Sajak kembar atau sajak pasangan adalah sajak yang memiliki kesesuaian bunyi akhir a-a-b-b. Contoh Marahmu untuk pendidikan Tegasmu untuk kekuatan Absolutmu untuk masa depan Meski kasihmu hanya selalu tersirat Lelah tiada kau tampakkan Sakit tak pernah kau tunjukkan Sungguh besar pengorbanan Terima kasih untukmu ayah 12. Sajak Peluk Sajak peluk atau sajak paut adalah sajak yang memiliki kesesuaian bunyi akhir a-b-b-a. Contoh Ya Tuhan kami Kami telah terpuruk dalam lautan dosa Detik menit jam kami terendam dalam dosa Pantaskah kami raih surgawi? Bisakah kami tetap berdiri Tanpa kasih dan sayangMu Tapi justru kami mengecewakanMu Ya Tuhan ampunilah kami 13. Sajak Patah Sajak patah atau sajak putus adalah sajak yang memiliki kesesuaian bunyi akhir a-a-a-b, a-b-a-a, atau a-a-b-a. Contoh Tengoklah raga ibumu Kecil tapi penuh kekuatan Lemah tapi penuh keberanian Pantang menyerah untuk masa depan 14. Sajak Bebas Selain jenis jenis sajak yang telah disebutkan di atas, dikenal juga sajak bebas. Sajak bebas merupakan sajak yang tidak mempunyai bentuk ataupun bunyi yang sama. Tidak ada aturan sama sekali dalam jenis sajak ini. Contoh Teruntuk buah hatiku Memang sukar hidup ini Banyak cela banyak maki Banyak lubang sana sini Namun tegaplah berdiri Jangan goyang jangan ragu Tapaklah jalan agama Pasti benar sampai mautmu Jangan goyang jangan takut Ibu selalu bersamamu Bersama Tuhan di hatimu Artikel bahasa lainnya penggunaan tanda pisah penggunaan tanda garis miring majas paradoks pengertian majas sinisme majas antitesis jenis jenis akronim cara penulisan daftar pustaka kalimat tunggal jenis jenis kalimat majemuk kalimat nomina dan kalimat verba kalimat tidak langsung ciri ciri kalimat utama dan kalimat penjelas jenis jenis kata penghubung intrakalimat jenis jenis drama penggunaan imbuhan -man -wan dan -wati Demikian artikel mengenai Jenis-Jenis Sajak dan Contohnya. Semoga pemaparan mengenai jenis jenis sajak ini mudah dipahami dan bermanfaat untuk sumber belajar bahasa Indonesia. Terima kasih.
sastrayang berbentuk karya kreatif imaginatif menurut garis besarnya dapat dibedakan dalam dua cabang, yaitu fiksi dan puisi. Salah satu yang termasuk dalam karya fiksi yaitu novel. Novel menceritakan bermacam-macam masalah kehidupan manusia mengenai hubungannya dengan sesama manusia. Novel mengemukakan aspek-aspek
Pertembal iman di bulan Ramadan melalui puisi religi yang indah berikut ini. Image source sastra hadir sebagai ungkapan perasaan jiwa yang dituangkan dalam bentuk bahasa. Diantaranya mengandung penghayatan batin yang dalam terhadap sesuatu di luar dirinya. Biasanya berupa ungkapan kerinduan, kedekatan atau kecintaannya terhadap tuhan. Beberapa pujangga memilih sajak sebagai sarana mengungkapkan perasaan kagum dan cinta terhadap sang pencipta. Melalui puisi-puisi ini, beberapa penyair mengakui keagungan dan kebesaran tuhan melalui kata-kata indah yang mampu menyentuh qalbu pembacanya. 1. Padamu Jua Amir HamzahHabis kikis Segala cintaku hilang terbang Pulang kembali aku padamu Seperti dahulu Kaulah kendi kemerlap Pelita jendela dimalam gelap Melambai pulang perlahan Sabar, setia, selaluSatu kasihku Aku manusia Rindu rasa Rindu rupaDimana engkau Rupa tiada Suara sayup Hanya kata merangkai hatiEngkau cemburu Engkau ganas Mangsa aku dalam cakarmu Bertukar tangkap dengan lepas Nanar aku, gila sasar Sayang berulang padamu jua Engkau pelik menarik ingin Serupa darah dibalik tiraiKasihku sunyi Menunggu seorang diri Lalu waktu – bukan giliranku Mati hari – bukan kawankuMeski sekilas terlihat seperti sajak yang mengisahkan pertemuan sepasang kekasih yang telah berpisah cukup lama, sajak ini lebih merujuk pada makna tentang pertemuan abadi, yakni perteman seseorang dengan Tuhan-Nya setelah meninggal dunia. Kekasih tak harus selalu berarti manusia, Kekasih yang dimaksud dalam puisi ini adalah Tuhan yang tak pernah berhenti mencintai meski umat-Nya senantiasa berpaling. Tuhanku dalam termangu aku masih menyebut namaMubiar susah sungguh mengingat Kau penuh seluruhcayaMu panas suci tinggal kerdip lilin di kelam sunyiTuhanku aku hilang bentuk remukTuhanku aku mengembara di negeri asingTuhanku di pintuMu aku mngetuk aku tidak bisa berpalingPuisi ini merupakan salah satu puisi Chairil Anwar yang terkenal pada era 1945. Puisi ini mengungkapkan tema religi dan ketuhanan yang begitu kental, transparan serta mudah dipahami oleh siapapun. Dalam puisi ini sang penyair juga berusaha menegaskan bahwa jika tak menemukan solusi dalam permasalahan hidup, tuhan selalu menjadi satu-satunya tempat terbaik untuk kembali. Kalimat 'Pengembaraan di Negeri Asing' merupakan perumpamaan yang mengingatkan kita bahwa pada hakikatnya hidup ini hanyalah sebuah perjalanan, dan suatu saat kita akan kembali ke tempat kita berasal. 3. Sajadah Panjang Taufik IsmailAda sajadah panjang terbentang Dari kaki buaian Sampai ke tepi kuburan hamba Kuburan hamba bila matiAda sajadah panjang terbentang Hamba tunduk dan sujud Di atas sajadah yang panjang iniDiselingi sekedar interupsi Mencari rezeki, mencari ilmu Mengukur jalanan seharian Begitu terdengar suara azan Kembali tersungkur hambaAda sajadah panjang terbentang Hamba tunduk dan rukuk Hamba sujud dan tak lepas kening hamba Mengingat Dikau ini banyak dikenal orang setelah ditransformasikan dalam bentuk lagu oleh Bimbo. Puisi ini merupakan semacam pengingat pembacanya terhadap Tuhan. Penyair yang dikenal dengan karya yang bernafaskan sufistik ini membuat semacam pengakuan bahwa karya sastranya adalah sebuah dzikir. Ia juga mengatakan bahwa menciptakan puisi adalah untuk beramal saleh. Penggunaan kata 'sajadah' dalam puisi ini juga merujuk pada kegiatan utama yang dilakukan di atasnya, yakni ibadah salat. Sebagaimana diketahui orang muslim, bahwa solat adalah bentuk ibadah wajib yang selalu mengingatkan dan mendekatkan jarak kita dengan tuhan, sebelum akhirnya kita benar-benar sampai ke liang lahat dan bertemu langsung dengan sang maha pencipta. 4. Tuhan, Kita Begitu Dekat Karya Abdul Hadi WMTuhan Kita begitu dekat Sebagai api dengan panas Aku panas dalam apimuTuhan Kita begitu dekat Seperti kain dengan kapas Aku kapas dalam kainmuTuhan Kita begitu dekat Seperti angin dengan arahnya Kita begitu dekat Dalam gelapKini aku nyala Pada lampu padammuPada bait-bait puisi ini, penyair menunjukkan perasaan kedekatan dengan Tuhan. "Tuhan, Kita Begitu Dekat" yang mendapat pengulangan sebanyak tiga kali menunjukkan bahwa antara penyair dan tuhan telah terjalin komunikasi yanng cukup erat. Ukuran merasa dekat atau tidak dekatnya seseorang dengan tuhan adalah perbuatan baik yang telah dilakukan oleh seseorang. 5. Ketika Engkau Bersembahyang Emha Ainun NajibKetika engkau bersembahyang Oleh takbirmu pintu langit terkuakkan Partikel udara dan ruang hampa bergetar Bersama-sama mengucapkan allahu akbarBacaan Al-Fatihah dan surah Membuat kegelapan terbuka matanya Setiap doa dan pernyataan pasrah Membentangkan jembatan cahaya Tegak tubuh alifmu mengakar ke pusat bumiRuku’ lam badanmu memandangi asal-usul diri Kemudian mim sujudmu menangis Di dalam cinta Allah hati gerimisSujud adalah satu-satunya hakekat hidup Karena perjalanan hanya untuk tua dan redup Ilmu dan peradaban takkan sampai Kepada asal mula setiap jiwa kembaliMaka sembahyang adalah kehidupan ini sendiri Pergi sejauh-jauhnya agar sampai kembali Badan di peras jiwa dipompa tak terkira-kira Kalau diri pecah terbelah, sujud mengutuhkannyaSembahyang di atas sajadah cahaya Melangkah perlahan-lahan ke rumah rahasia Rumah yang tak ada ruang tak ada waktunya Yang tak bisa dikisahkan kepada siapapunOleh-olehmu dari sembahyang adalah sinar wajah Pancaran yang tak terumuskan oleh ilmu fisika Hatimu sabar mulia, kaki seteguh batu karang Dadamu mencakrawala, seluas arasy sembilan puluh Ainun Najib atau lebih dikenal dengan nama Cak Nun, mengungkapkan keajaiban dalam bersembahyang. Dengan bersembahyang, jalanan kita menjadi terang, wajah kita menjadi cerah dan beban hidup akan terasa ringan. Sembahyang adalah kehidupan dan hakikat hidup itu sendiri.
bahasaIndonesia: ·Gubahan sastra yang berbentuk puisi.· Bentuk karya sastra yang penyajiannya dilakukan dalam baris-baris yang teratur dan terikat.· Gubahan karya sastra yang sangat mementingkan keselarasan bunyi bahasa, baik kesepadanan bunyi, kekontrasan, maupun kesamaan. (arkais) · Lagak lagam: Manis sikap dan sajaknya.·(arkais) · Patut; kena
Makassar - Puisi Pendek adalah salah satu jenis karya sastra yang populer di kalangan masyarakat. Contoh puisi pendek kerap kita temukan dalam berbagai tema seperti cinta, kehidupan, lingkungan, dan orang menggunakan puisi untuk mengekspresikan perasaan dan buah pikiran ke dalam kalimat yang Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, puisi adalah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima serta penyusunan larik dan bait. Puisi juga diartikan sebagai gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga mempertajam kesadaran orang akan pengalaman hidup dan membangkitkan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama, dan makna khusus. Adapun puisi pendek adalah jenis puisi yang di dalamnya menggunakan kata-kata yang singkat dan tidak terlalu panjang. Meski begitu makna yang terkandung di dalamnya cukup untuk lebih memahami tentang puisi pendek, berikut ini berbagai contoh puisi pendek yang telah dihimpun detikSulsel dari berbagai sumber;Contoh Puisi Pendek Tentang Cinta1. Cinta yang Agung - Kahlil GibranAdalah ketika kamu menitikkan air matadan masih peduli terhadapnya..Adalah ketika dia tidak mempedulikanmu dan kamu masih menunggunya dengan setia..Adalah ketika dia mulai mencintai orang laindan kamu masih bisa tersenyum sembari berkata 'Aku turut berbahagia untukmu..Apabila cinta tidak berhasil...Bebaskan dirimu...Biarkan hatimu kembali melebarkan sayapnyadan terbang ke alam bebas lagi..Ingatlah... bahwa kamu mungkin menemukan cinta dan kehilangannya..Tapi..ketika cinta itu mati..kamu tidak perlu mati bersamanyaOrang terkuat BUKAN mereka yang selalumenang..MELAINKAN mereka yang tetap tegar ketika mereka jatuh2. Aku Ingin - Sapardi Djoko SamonoAku ingin mencintaimu dengan sederhanadengan kata yang tak sempat diucapkankayu kepada api yang menjadikannya abuAku ingin mencintaimu dengan sederhanadengan isyarat yang tak sempat disampaikanawan kepada hujan yang menjadikannya tiada3. Surat Cinta - Goenawan MohamadBukankah surat cinta ini ditulisditulis ke arah siapa sajaSeperti hujan yang jatuh ritmismenyentuh arah siapa sajaBukankah surat cinta ini berkisahberkisah melintas lembar bumi yang fanaSeperti misalnya gurun yang lelahdilepas embun dan Balada Orang-Orang Tercinta - WS RendraKita bergantian menghirup asamBatuk dan lemas tercerukMarah dan terbaret-baretCinta membuat kita bertahandengan secuil redup harapanKita berjalan terseok-seokMengira lelah akan hilangdi ujung terowongan yang terangNamun cinta tidak membawa kitamemahami satu sama lainKadang kita merasa beruntungNamun harusnya kita merenungAkankah kita sampai di altarDengan berlari terpatah-patahMengapa cinta tak mengajari kitaUntuk berhenti berpura-pura?Kita meleleh dan tergerusSerut-serut sinar matahariSementara kita sudah luparasanya mengalir bersama kehidupanMelupakan hal-hal kecilyang dulu termaafkanMengapa kita saling menyembunyikanMengapa marah dengan keadaan?Mengapa lari ketika sesuatumembengkak jika dibiarkan?Kita percaya pada cintaYang borok dan tak sederhanaKita tertangkap jatuh terperangkapDalam balada orang-orang tercinta5. Lagu Gadis Itali - Sitor SitumorangKerling danau di pagi hariLonceng gereja bukit ItaliJika musimmu tiba nantiJemputlah abang di teluk NapoliKerling danau di pagi hariLonceng gereja bukit ItaliSedari abang lalu pergiAdik rindu setiap hariKerling danau di pagi hariLonceng gereja bukit ItaliAndai abang tak kembaliAdik menunggu sampai matiBatu tandus di kebun anggurPasir teduh di bawah nyiurAbang lenyap hatiku hancurMengejar bayang di salju gugur1955Contoh Puisi Pendek Tema Kesedihan6. Elegi - Joko PinurboMaukah kau menemaniku makan? Makan dengan piring yang retak dan sendok yang patah. Makan, menghabiskan hatiku yang makan malam terakhirnya Di surga kecilnya yang suram. Besok ia sudah terusir kalah Dan harus pergi menuju entahLalu mereka berfoto bersama Sementara mobil patrol berjaga-jaga di ujung sana. Lalu hujan datang memadamkan api di akan merindukan rumahnya dan akan sering menengoknya lewat mesin pencari kenangan sebelum malam Elegi Jakarta - Asrul SaniPada tapal terakhir sampai ke Yogya,bimbang telah datang pada nyalalangit telah tergantung suramKata-kata berantukan pada arti sendiriBimbang telah datang pada nyaladan cinta tanah air akan berupapeluru dalam darahserta nilai yang bertebaran sepanjang masabertanya akan kesudahan ujianmati - atau tiada mati-matinyaO jenderal, bapa, bapatiadakah engkau hendak berkata untuk kesekian kaliataukah suatu kehilangan keyakinanhanya akan tetap tinggal pada titik-sempurnadan nanti tulisan yang telah diperbuat sementaraakan hilang ditiup anginia berdiam di pasir kering8. Senja di Pelabuhan Kecil - Chairil AnwarIni kali tidak ada yang mencari cintaDi antara gudang, rumah tua, pada ceritaTiang serta perahu tiada berlautMenghembus diri dalam mempercayai mau berpautGerimis mempercepat kelamAda juga kelepak elang menyinggung muramDesir hari lari berenang menemu bujuk pangkal akananTidak bergerak dan kini tanah, air tidur, hilang lagi. Aku menyisir semenanjungMasih pengap harapSekali tiba di ujungDan sekalian selamat jalan dari pantai keempatSedu penghabisan bisa terdekap9. Sia-Sia - Chairil AnwarPenghabisan kali itu kau datangMembawa kembang berkarangMawar merah dan melati putihDarah dan suciKau tebarkan depankuSerta pandang yang memastikan untukmuLalu kita sama termanguSaling bertanya apakah ini?Cinta? Kita berdua tak mengertiSehari kita bersama. Tak Hatiku yang tak mau memberiMampus kau dikoyak-koyak 194310. Derai-Derai Cemara - Chairil Anwarcemara menderai sampai jauhterasa hari akan jadi malamada beberapa dahan di tingkap merapuhdipukul angin yang terpendamaku orangnya bisa tahansudah berapa waktu bukan kanak lagitapi dulu memang ada suatu bahanyang bukan dasar perhitungan lagihidup hanyalah menunda kekalahantambah terasing dari cinta sekolah rendahdan tahu, ada yang tetap tak diucapkansebelum pada akhirnya kita menyerah1949Contoh Puisi Pendek tentang Guru & Pendidikan11. Guru - Kahlil GibranBarang siapa mau menjadi guruBiarlah dia memulai mengajar dirinya sendiriSebelum mengajar orang lainDan biarkan pula dia mengajar dengan teladanSebelum mengajar dengan kata-kataSebab, mereka yang mengajar dirinya sendiriDengan membenarkan perbuatan-perbuatan sendiriLebih berhak atas penghormatan dan kemuliaanDaripada mereka yang hanya mengajar orang lainDan membenarkan perbuatan-perbuatan orang lain12. Guruku - Mustofa BisriKetika aku kecil dan menjadi muridnyaDialah di mataku orang terbesar dan terpintarKetika aku besar dan menjadi pintarKulihat dia begitu kecil dan luguAku menghargainya duluKarena tak tahu harga guruAtaukah kini aku tak tahuMenghargai guru?13. Bintang - Chairil AnwarAku mencintai kelasmuKamu membantuku 'tuk melihatBahwa untuk hidup bahagiaBelajar adalah kuncinyaKamu memahami muridmuKamu perhatian dan pandaiKamu guru terbaik yang pernah adaAku tahu itu dari awal kita bertemuAku memperhatikan kata-katamuKata-kata dari seorang guru sejatiKamu lebih dari teladan terbaikSebagai guru, kamu adalah bintang14. Dengan Puisi, Aku - Taufik IsmailDengan puisi aku bernyanyi...Sampai senja umurku nanti..Dengan puisi aku bercinta...Berbaur cakrawala...Dengan puisi aku mengenang...Keabadian Yang Akan Datang...Dengan puisi aku menangis...Jarum waktu bila kejam mengiris..Dengan puisi aku mengutuk...Napas jaman yang busuk...Dengan puisi aku berdoa..Perkenankanlah kiranya...15. Guruku - Gus MusKetika aku kecil dan menjadi muridnyaDialah di mataku orang terbesar dan terpintarKetika aku besar dan menjadi pintarKulihat dia begitu kecil dan luguAku menghargainya duluKarena tak tahu harga guruAtaukah kini aku tak tahuMenghargai guru?Contoh Puisi Pendek tentang Alam dan Lingkungan16. Sajak Matahari - RendraMatahari bangkit dari permukaan samodra keluar dari mulutku,menjadi pelangi di keluar dari jidatku,wahai kamu, wanita miskin !kakimu terbenam di dalam harapkan beras seperempat gantang,dan di tengah sawah tuan tanah menanammu !Satu juta lelaki gundulkeluar dari hutan belantara,tubuh mereka terbalut lumpurdan kepala mereka berkilatanmemantulkan cahaya mereka menyalatubuh mereka menjadi baradan mereka membakar adalah cakra jinggayang dilepas tangan Sang menjadi rahmat dan kutukanmu,ya, umat manusia !17. Malam Laut - Sudarto BachtiarKarena laut tak pernah takluk, lautlah akuKarena laut tak pernah dusta, lautlah akuTerlalu hampir tetapi terlalu sepiTertangkap sekali terlepas kembaliAh malam, gumpalan cahaya yang selalu berubah warnaBeginilahh jika mimpi menimpa harapan banciTak kusangka serupa daraSehabis mencium bias menderaKarena laut tak pernah takluk, mereka tak tahu aku di manaKarena laut tak pernah dusta, ku tak tahu cintaku di manaTerlalu hampir tetapi terlalu sepiTertangkap sekali terlepas kembali18. Bunga Alang-Alang - Taufiq IsmailBunga alang-alangDi tebing kemarauMenggelombangMengantarBisik cemaraDalam getarDi jalan setapakEngkau berjalanSendiriKetika pepohon damarMenjajariBintang pagiSesudah topanMembarutWarna jinggaDan seribu kalongBergayutDi puncak randuDi bawah bungurKaupungutBunga rinduSementara awanMenyapu-nyapuFlamboyanKemarau punBerangkatDengan kaki tergesaDalam anginYang menerbangkanSerbuk bunga. 196319. Adakah Suara Cemara - Taufiq IsmailAdakah suara cemara Mendesing menderu padamu Adakah melintas sepintas Gemersik daunan lepasDeretan bukit-bukit biru Menyeru lagu itu Gugusan mega Ialah hiasan kencanaAdakah suara cemara Mendesing menderu padamu Adakah lautan ladang jagung Mengombakkan suara Hujan Bulan Juni - Sapardi Djoko Damonotak ada yang lebih tabahdari hujan bulan Junidirahasiakannya rintik rindunyakepada pohon berbunga itutak ada yang lebih bijakdari hujan bulan Junidihapusnya jejak-jejak kakinyayang ragu-ragu di jalan itutak ada yang lebih arifdari hujan bulan Junidibiarkannya yang tak terucapkandiserap akar pohon bunga ituContoh puisi Pendek tentang Perjuangan21. Diponegoro - Chairil AnwarDi masa pembangunan inituan hidup kembaliDan bara kagum menjadi apiDi depan sekali tuan menantiTak gentar. Lawan banyaknya seratus di kanan, keris di kiriBerselempang semangat yang tak bisa barisan tak bergenderang-berpaluKepercayaan tanda berartiSudah itu NegeriMenyediakan di atas menghambaBinasa di atas ditindasSesungguhnya jalan ajal baru tercapaiJika hidup harus Di Bawah Selimut Kedamaian Palsu - Widji Thukulapa guna punya ilmukalau hanya untuk mengibuliapa gunanya banyak baca bukukalau mulut kau bungkam meluludi mana-mana moncong senjataberdiri gagahkongkalikongdengan kaum cukongdi desa-desarakyat dipaksamenjual tanahtapi, tapi, tapi, tapidengan harga murahapa guna banyak baca bukukalau mulut kau bungkam melulu23. Musium Perjuangan - KuntowijoyoSusunan batu yang bulat bentuknyaberdiri kukuh menjaga senapan tuapeluru menggeletak di atas mejamenanti putusan tahu sudah, di dalamnyatersimpan darah dan air mata kekasihAku tahu sudah, di bawahnyaterkubur kenangan dan impianAku tahu sudah, suatu kaliibu-ibu direnggut cintanyadan tak pernah kembaliBukalah tutupnyasenapan akan kembali berbunyimeneriakkan semboyanMerdeka atau sesudah sebuah perangselalu pertempuran yang barumelawan Jakarta 17 Agustus 45 Dinihari - Sitor SitumorangSederhana dan murniImpian remajaHikmah kehidupanberNusaberBangsaberBahasaKewajaran napasdan degub jantungKeserasian beralamdan bertujuanLama didambakanmenjadi kenyataanwajar, bebasseperti embunseperti sinar mataharimenerangi bumidi hari pagiKemanusiaanIndonesia Merdeka17 Agustus 194525. Atas Kemerdekaan - Sapardi Djoko Damonokita berkata jadilahdan kemerdekaan pun jadilah bagai lautdi atasnya langit dan badai tak henti-hentidi tepinya cakrawalaterjerat juga akhirnyakita, kemudian adalah sibukmengusut rahasia angka-angkasebelum Hari yang ketujuh tibasebelum kita ciptakan pula Firdausdari segenap mimpi kitasementara seekor ular melilit pohon itu inilah kemerdekaan itu, nikmatkanlahContoh Puisi pendek tentang Tuhan & Agama26. Doa - Taufik IsmailTuhan kamiTelah nista kami dalam dosa bersamaBertahun-tahun membangun kultus iniDalam pikiran yang gandaDan menutupi hati nuraniAmpunilah kamiAmpunilahAminTuhan kamiTelah terlalu mudah kamiMenggunakan AsmaMuBertahun di negeri iniSemoga Kau rela menerima kembaliKami dalam barisanMuAmpunilah kamiAmpunilahAmin27. Karena Kasihmu - Amir HamzahKarena kasihmuEngkau tentukan waktuSehari lima kali kita bertemuAku anginkan rupamuKulebihi sekaliSebelum cuaca menali suteraBerulang-ulang kuintai-intaiTerus menerus kurasa-rasakanSampai sekarang tiada tercapaiHasrat sukma idaman badanPujiku dikau laguan kawiDatang turun dari datukuDiujung lidah engkau letakkanPiatu teruna di tengah gembalaSunyi sepi pitunang PoyangTadak meretak dendang dambakuLayang lagu tiada melangsingHaram gemerencing genta rebanaHatiku, hatikuHatiku sayang tiada bahagiaHatiku kecil berduka rayaHilang ia yang dilihatnya28. Sajadah Panjang - Taufiq IsmailAda sajadah panjang terbentangDari kaki buaianSampai ke tepi kuburan hambaKuburan hamba bila matiAda sajadah panjang terbentangHamba tunduk dan sujudDi atas sajadah yang panjang iniDiselingi sekedar interupsiMencari rezeki, mencari ilmuMengukur jalanan seharianBegitu terdengar suara azanKembali tersungkur hambaAda sajadah panjang terbentangHamba tunduk dan rukukHamba sujud dan tak lepas kening hambaMengingat Gumamku ya Allah - RendraAngin dan langit dalam diriku,gelap dan terang di alam raya,arah dan kiblat di ruang dan waktu,memesona rasa duga dan kira,adalah bayangan rahasia kehadiran-Mu, ya Allah!Serambut atau berlaksa hastaentah apa bedanya dalam penasaran yang senantiasa manusia tak ada yang rindu pada-Mu menyala di puncak yang manusia sama tidak tahu dan sama adalah kemah para beragam doa dan yang sama dalam bahasa-bahasa Jadi - Suradji Calzoum Bachritidak setiap deritajadi lukatidak setiap sepijadi duritidak setiap tandajadi maknatidak setiap maknajadi ragutidak setiap jawabjadi sebabtidak setiap janganjadi pegangtidak setiap kabarjadi tahutidak setiap lukajadi kacamemandang Kaupada wajahkuPuisi Tentang Kritik Sosial & Pemerintah31. Aku Tulis Pamplet Ini - RendraAku tulis pamplet inikarena lembaga pendapat umumditutupi jaring bicara dalam kasak-kusuk,dan ungkapan diri ditekanmenjadi peng - iya - yang terpegang hari inibisa luput besok luar kekuasaan kehidupan menjadi teka-tekimenjadi marabahayamenjadi isi kebon kritik hanya boleh lewat saluran resmi,maka hidup akan menjadi sayur tanpa pendapat umum tidak mengandung mengandung perdebatanDan akhirnya menjadi monopoli tulis pamplet inikarena pamplet bukan tabu bagi inginkan merpati ingin memainkan bendera-bendera semaphore di ingin membuat isyarat asap kaum tidak melihat alasankenapa harus diam tertekan dan ingin secara wajar kita bertukar berdebat menyatakan setuju dan tidak ketakutan menjadi tabir pikiran ?Kekhawatiran telah mencemarkan telah mengganti pergaulan pikiran yang menyinari airmata yang berderai menjadi memberi mimpi pada angin menyingkapkan keluh kesahyang teronggok bagai tulis pamplet inikarena kawan dan lawan adalah dalam alam masih ada yang tenggelam diganti besok pagi pasti terbit di dalam air lumpur kehidupan,aku melihat bagai terkacaternyata kita, toh, manusia!32. Orang-orang Kecil - Sandy Tyasorang-orang keciladalah bidak-bidak caturbenda permainantanpa jiwatanpa martabatmereka bukanlahmahluk Tuhanyang bernama manusiadiperlakukanbagai lembuditimbangbagai arang batudikocok bagai dadudiputar bagai roletbenda-benda yang tak memilikihak-hak azasicuma bisa menyimpan suarasebab tak berhak bicarapada akhirnyasuara pun hilangdari kerongkongannyasebab kehabisantenaga33. Kau Pun Tahu - Acep Zamzam NoorKau pun tahu, tak ada lagi cintaDalam pengembaraankuBintang-bintang yang kuburuSemua meninggalkankuLampu-lampu sepanjang jalanPadam, semua rambu seakanMenunjuk ke arah jurangKau pun tahu, tak ada lagi cintaDalam setiap ucapankuSuara yang masih terdengarBerasal dari kegelapanKata-kata yang kusemburkanMenjadi asing dan mengancamSeperti bunyi senapanKau pun tahu, tak ada lagi cintaDalam puisi-puisikuKota telah dipenuhi papan-papan iklanMaklumat-maklumat ditulis orangDengan kasar dan tergesa-gesaMereka yang berteriakTak jelas maunya apaKau pun tahu, tak ada lagi cintaDalam doa-doakuAku sembahyang di comberanMenjalani hidup tanpa keyakinanPerempuan-perempuan yang kupujaSeperti juga para pemimpin itu -Semuanya tak bisa dipercayaKau pun tahu, tak ada lagi cintaDi negeriku yang busuk iniPidato dan kentut sulit dibedakanBegitu juga tertawa dan menangisMereka yang lelap tidurBangunnya pada kesianganPadahal ingin disebut Pantun Zaman Batu - Taufiq IsmailInilah pantun-pantun zaman batu,Pantun untuk mereka yang berkepala siluman dan preman bersatu,Mencuri anggaran dengan mabuk batu akik batu bacanYang bawa senapan matanya mendelik cari wahai kalian para karena berpikir waras bisa biasanya hujannya hujan batuTawaran, biasanya uangnya uang dolarJika akhirnya polisi dan koruptor bersatuHarus dilawan biarpun pangkatnya emas di negeri orangPanen rejeki hatinya bilang kriminalisasi dilarang,Tapi bawahannya tetap akik di negeri sendiri,Hidup tercekik sudah menjadi mimpi jadi bangsa mandiri,Eh, import komoditi tetap jadi mainan jujur bisa kehilangan palu,Hakim lucu dengkulnya berotak koruptor ketawa-ketiwi tak lagi punya malu,Alumni perguruan tinggi harus mengganyang dan Betapa Lucunya Negeri Ini - Sam HaidyTeroris menghilangTabung gas menerjangHarga miras naikOplosan mencekikKasus video porno bikin kalutKasus korupsi ke laut. Simak Video "Wanita Baru Lahiran di Sulsel Ditandu 5 Km Demi Dapat Layanan Ambulans" [GambasVideo 20detik] alk/asm
HermanJ. Waluyo, berpendapat bahwa puisi adalah suatu bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyait secara imajinatif dan disusun dengan mengkonsentrasikan semua kekuatan bahasa dalam sebuat struktur fisik dan struktur batinnya.; Ratih Mihardja, berpendapat bahwa puisi adalah sebuah seni tertulis di mana bahasa digunakan untuk kualitas estetiknya untuk tambahan, atau
Hai teman, Seperti yang Anda ketahui, kami mencoba memberikan jawaban yang paling relevan di internet. Dan sekarang, giliran permainannya TTS Pintar Gubahan sastra yang berbentuk puisi. Bahasa permainan adalah bahasa Indonesia dan ada dalam banyak bahasa lainnya. Ini tidak begitu penting bagi kami, topik ini hanya dengan bahasa kami. Kunci Jawaban TTS Pintar Gubahan sastra yang berbentuk puisi Sajak Hanya itu yang harus kami tunjukkan. Silakan pertimbangkan mengunjungi kami untuk tingkat tambahan. Untuk mendapatkan semua jawaban dari permainan, Anda hanya perlu melihatnya Jawaban TTS Pintar dan untuk mengunjungi tts berikutnya, lihat topik ini Gangguan bicara yang disebabkan oleh cedera otak Gangguan bicara yang disebabkan oleh cedera otak. Sampai jumpa Navigasi pos
Gurindammerupakan salah satu karya sastra yang berbentuk puisi lama. Karya sastra ini berasal dari Tanah Tamil yang terletak di India. Lalu, seperti apa ciri-ciri gurindam?

GUBAHAN Beta bertanam bunga cempaka Di tengah halaman tanah pusaka, Supaya selamanya, segenap ketika, Harum berbau, semerbak belaka. Beta berahi bersuka raya Sekitarnya bunga puspa mulia Dipetik handaiku, muda usia Dijadikan karangan, nan permai kaya. Semenjak kuntuman, kecil semula Beta berniat membuat pahala Menjadikan perhiasan, atas kepala. O, cempaka, wangi baunya Mari kupetik seberapa adanya Biar kugubah, waktu lagi muda. Mohammad Yamin – dari Jong Sumatra

Mengenalpuisi sebagai bentuk karya sastra. - Budaya Bali selalu memiliki pesona yang begitu kaya dan tidak habis-habis. Bukan hanya keindahan alam, tetapi Bali juga memiliki segudang karya sastra yang indah. Karya sastra atau kesusastraan di Bali dibagi menjadi dua jenis, kesusastraan anyar dan kesusastraan Bali purwa merupakan sastra klasik atau kuno yang diwujudkan dalam gubahan dan prosa yang indah. Dalam artikel ini, kita akan mengenal lebih jauh mengenai kesusastraan Bali purwa beserta Kesusastraan Bali PurwaMengutip Assifawildan Wijayani dalam situs sastra Bali purwa adalah sastra klasik atau lama atau kuno dengan formulasi sebagai sastra Bali yang bercorak dan bersifat tradisi atau warisan secara turun-temurun dari masa lampau. Sastra Bali purwa dikenal juga sebagai sastra Bali tradisional, yang merupakan himpunan karya-karya sastra yang dibangun atas struktur tradisional. Kemudian mengutip Kesusastraan Bali Purwa oleh I Wayan Suardiana dalam situs kesusastraan atau kasusastran memiliki definisi yang diambil dari kata sastra atau literatur. Sastra adalah karya lisan atau tertulis yang memiliki berbagai ciri keunggulan seperti orisinalitas, keindahan dalam isi, keartistikan, dan ungkapannya. Sastra biasanya berupa teks rekaan, baik puisi maupun prosa yang nilainya tergantung pada kedalaman pikiran dan ekspresi sastra ini kemudian diadopsi menjadi pengertian kesusastraan. Kesusastraan adalah karya kesenian yang diwujudkan dengan bahasa seperti gubahan-gubahan prosa dan puisi yang Bali purwa dibagi menjadi dua yakni Kasusastran Gantian dan Kasusastran Sesuratan. Kasusastran Gantian berupa folklore atau satua, sedangkan Kasusastran Sesuratan berupa sastra tertulis. Pada bidang kesusastraan Bali purwa, contoh Kasusastran Gantian adalah ucapan-ucapan magis, mantra-mantra, nyanyian anak-anak, tamsil, teka-teki, dan cerita Suardiana dalam jurnalnya, perkembangan kesusastraan Bali dilihat secara periodik per zaman. Sebagai sastra klasik atau kuno, kesusastraan Bali purwa menjadi cikal bakal kesusastraan Bali yang selanjutnya, yang dikenal sebagai kesusastraan Bali anyar. Secara historis, kesusastraan Bali purwa telah terlihat perkembangannya sejak zaman Bali Kuna, tepatnya pada Dinasti Warmadewa pada abad ini disimpulkan dari kata 'parbwayang' dalam prasasti untuk menyebut pertunjukan wayang, meskipun hingga saat ini belum ditemukan bukti arkeologis atau tertulis tentang sastra Bali kuna dari abad tersebut. Suardiana, mengutip Sancaya 1999 menjelaskan bahwa kesusastraan Bali kuna pernah ada, tetapi bukti-bukti itu tidak sampai ke zaman ini karena ditulis menggunakan bahan-bahan yang tidak tahan lama dan tidak disimpan dengan abad berikutnya, sastra Bali berkembang sejak adanya pengaruh sastra Jawa. Pada zaman itu, raja Dharmawangsa Teguh yang merupakan keturunan wangsa Sindok dari Jawa Timur membuat proyek untuk menerjemahkan ajaran-ajaran Bhagawan Byasa ke dalam bahasa Raja Erlangga yang merupakan putra raja Udayana menggantikan Dharmawangsa Teguh. Raja Erlangga memberikan iklim yang sangat baik bagi perkembangan sastra di Bali. Salah satu karya sastra pertama yang dibuat adalah Arjuna Wiwaha karya Mpu Kanwa, yang dikenal populer hingga sekarang di kalangan masyarakat Hindu, khususnya di saat Kerajaan Majapahit muncul, sastra Jawa semakin berkembang dan pengaruhnya juga masuk ke Bali. Pada abad XVI, atau zaman Gelgel, kesusastraan Bali tumbuh dengan pesat. Dang Hyang Nirartha dan muridnya Ki Gusti Dauh Baleagung merupakan dua sosok pengawi yang menghasilkan banyak karya sastra pada masa itu. Di antaranya Kidung Pamancangah dan Dwijendra Gelgel dilanjutkan dengan zaman Klungkung di mana sastra Bali menyebar rata ke Pulau Dewata. Di penghujung abad ke-20 pun masih ada pengarang kesusastraan Bali purwa yang dikenal seperti Ida Ketut Sari dari Desa Sanur, Ida Bagus Putu Maron dari Desa Ubud, I Nyoman Jelada, hingga Ida Bagus Rai dari Gria Mangasrami pula nama-nama seperti I Wayan Pamit dari Denpasar yang mengarang beberapa kakawin, I Ketut Ruma, dan I Wayan Djapa yang produktif menggubah kisah Mahabharata ke dalam bentuk Kesusastraan Bali PurwaSebagian nama-nama penggubah kesusastraan Bali purwa telah kita lihat di atas. Selain itu, masih ada banyak lagi nama-nama dan contoh karya mereka, baik yang berbentuk lisan maupun tulisan. Berikut contoh-contoh kesusastraan Bali Kanwa Arjuna WiwahaDang Hyang Nirartha Kidung Sebun Bangkung, Sara Kusuma, Ampik, Legarang, Mahisa Langit, Ewer, Mayadanawantaka, Dharma Pitutur, Wasistha Sraya, Kawya Dharma Putus, Dharma Sunya Keling, Mahisa Megat Kung, Anyang Nirartha, Gegutuk Mneur, Wilet Demung Sawit, Brati Sasana, Siwa Sesana, Putra Sasana, Tuan Semeru, dan Kidung Aji Gusti Dauh Bale Agung Rareng Canggu, Wilet, Wukir padelegan, Sagara Gunung, Karas Nagara, Jagul Tua, Wilet Mayura, dan Anting-anting Telaga Kidung Rangga Wungu, Amurwa Tembang, Amretamasa, Patol, Wilet Sih Tan Pegat, Kakangsen, Rara Kedura, Kebo Dungkul, Tepas, dan Caruk Pande Bhasa Gita NathamarthaArya Manguri Kidung Arjuna PralabdhaIda Peranda Sakti Manuaba Sanghara Bali dan Cecangkriman MemediIda Bagus Putu Bek Geguritan Dang Hyang Nirartha, Geguritan Dukuh Siladri, dan Geguritan Ampel Peranda Nyoman Pidada Kidung Tantri dan Gita Wangbang TuridaIda Padanda Wanida Wanasara Kidung Bramara SangupatiIda Peranda Ngurah Sakti Cowak JelingIda Wayan Dangin Geguritan Pan BongklingIda Peranda Geria Geguritan Burayut, Botoh Lara, dan KunjarakarnaKi Dalang Tangsub Kidung PrembonIda Cokorda Denpasar Geguritan Loda, Niti Raja Sasana, Kreyada Sastra, Dharma Sasana, Nengah Jimbaran, dan Pura SangharaIda Padanda Made Sidemen Kakawin Cayadijaya, Kakawin Candra Bherawa, Kakawin Panglepasan, Kakawin Kalphasanghara, Kidung Tantri Pisacarana, Kidung Rangsang, Geguritan Salampah Laku, dan Siwagama atau Siwa-BudhagamaIda Ketut Sari Geguritan Sampik, Geguritan Bogor, dan Geguritan Mas Ayu SumedangIda Bagus Putu Maron Geguritan Bali Tawa, Geguritan Putra Sasana, Geguritas Rasmi Sancaya Edan lalangon Potraka, dan Cecangkriman Rare TuaI Nyoman Jelada Kidung Pamancangah dan Geguritan Dukuh Suladridr Ida Bagus Rai Geguritan Kesehatan, Geguritan amatra Mungguing Bhagawadgita, Geguritan Yadnya Ring Kuruksetra, dan Geguritan Panca PuspitaI Wayan Pamit Kakawin Siwagama, Kakawin NIlacandra, Kakawin Rawana, Kakawin Candrabhanu, dan Kakawin CandrabherawaI Wayan Djapa Sarasmuscaya, Bhagawadgita, Lubdaka, dan Niti Sastra dalam bentuk geguritanTernyata banyak sekali contoh kesusastraan Bali purwa, detikers. Sekarang kita lebih memahami bahwa Bali memiliki banyak karya sastra klasik dengan berbagai tema. Semoga informasi ini bermanfaat untuk Anda, detikers. Simak Video "Pesona Wisata Sumenep Pantai, Sejarah, dan Tradisi" [GambasVideo 20detik] des/fds rVL4Ur.
  • s2rl4gruwv.pages.dev/156
  • s2rl4gruwv.pages.dev/46
  • s2rl4gruwv.pages.dev/376
  • s2rl4gruwv.pages.dev/91
  • s2rl4gruwv.pages.dev/9
  • s2rl4gruwv.pages.dev/261
  • s2rl4gruwv.pages.dev/61
  • s2rl4gruwv.pages.dev/218
  • s2rl4gruwv.pages.dev/98
  • gubahan sastra yang berbentuk puisi