Listrikdi rumah kurang tegangannya, dapat di sebabkan berbagai hal, antara lain: 1. Terjadi gangguan pada Sumber Listrik Jika Listrik di rumah anda berasal dari PLN, tentunya hal ini sering anda alami, Tegangan listrik di rumah menjadi turun (drop), dan salah satu penyebabnya adalah karena terjadi gangguan pada Jaringan Listrik PLN, seperti misalnya saat kondisi Hujan Deras, Petir, Jaringan
Penggunaan Generator saat ini sudah menjadi kebutuhan pokok terutama pada rumah sakit, perkantoran maupun industri. Perawatan yang kurang baik sering kali menjadi penyebab terjadinya gangguan atau tidak bekerjanya generator secara maksimal. Beberapa penyebab masalah yang timbul pada saat generator sebelum diberi beban dan sesudah diberi beban MASALAH GENERATOR SEBELUM DIBERI BEBAN PENYEBAB Tegangan tidak keluar Kabel PMG stator terputus atau terhubung singkat PMG stator terhubung singkat/rusak Magnet residu pada generator tidak ada Voltmeter atau selector tidak bekerja/rusak Kerusakan pada kabel-kabel control generator Proteksi AVR generator bekerja over current protection Varistor rusak Dioda penyearah pada exciter rusak Gulungan exciter putus atau terhubung singkat AVR rusak Tegangan Kurang Engine speed/RPM kurang Setelan tegangan kurang Hand trimmer potensio rusak AVR rusak Tegangan terlalu tinggi Engine speed/RPM terlalu tinggi Setelan tegangan terlalu tinggi Sensing AVR terputus AVR rusak Tegangan tidak stabil RPM mesin tidak stabil Pemasangan PMG tidak tepat miring Kabel putus/kendor Ada kebocoran isolasi gulungan dengan frame/ground AVR rusak Tegangan tidak seimbang antar phase Kerusakan pada gulungan stator MASALAH GENSET SETELAH DIBERI BEBAN PENYEBAB Tegangan stator tidak seimbang Pembagian beban/arus yang tidak seimbang Tegangan tidak stabil RPM mesin tidak stabil Power factor mendahului leading atau kontroler kapasitor bank tidak bekerja dengan baik Adanya beban yang menyebabkan adanya harmonisa Setelan stability tidak tepat Fluktuasi beban yang selalu berubah-rubah dengan cepat AVR rusak Respon beban kejut kurang cepat Respon governor lambat Beban kejut yang terlalu tinggi lebih dari 25% Setelan avibility AVR kurang tepat Kerusakan pada AVR Kerusakan pada diode penyearah Tegangan turun Proteksi AVR bekerja karena exciter overload Beban terlalu tinggi overload Power factor terlalu rendah RPM mesin drop terlalu banyak Kerusakan pada AVR Tegangan terlalu tinggi Beban tidak seimbang Power factor mendahului leading Pemasangan CT drop kit terbalik Gangguan dari beban yang menimbulkan harmonisa AVR rusakTeganganyang sesungguhnya (σs) adalah beban pada saat manapun dibagi dengan luas penampang lintang benda uji, A o di mana beban itu bekerja. Sumber: Gambar 3.22 Perbandingan antara kurva tegangan regangan teknik dengan kurva tegangan regangan sesungguhnya 7.
Ketika beban pertama kali diterapkan pada spesimen uji, spesimen memanjang sebanding dengan beban, disebut perilaku elastis linier. Jika beban dihilangkan, spesimen kembali ke panjang dan kembali ke bentuk aslinya. Analoginya seperti meregangkan karet gelang dan benda uji pada uji tarikKurva teganga-reganan secara umumTegangan 𝜎 ditentukan oleh hubungan 𝜎 = F/A0 dan Regangan 𝜀 dapat dituliskan𝜀 = li – l0 / l0 = Δl / l0. l adalah panjang benda bertambahnya beban, spesimen mulai mengalami deformasi elastisitas nonlinier pada tegangan yang disebut batas proporsional. Pada saat itu, tegangan dan regangan tidak lagi proporsional, karena berada di daerah elastis linier, tetapi ketika diturunkan, spesimen masih kembali ke bentuk aslinya. Permanen deformasi plastis terjadi ketika tegangan luluh, Y, dari material bahan lunak dan ulet, mungkin tidak mudah untuk menentukan lokasi yang tepat pada kurva tegangan-regangan di mana luluh terjadi, karena kemiringan kurva mulai menurun perlahan di atas batas proporsional. Oleh karena itu, Y biasanya didefinisikan dengan menggambar garis dengan kemiringan yang sama dengan kurva elastis linier, tapi itu diimbangi oleh regangan 0,002, atau perpanjangan 0,2%. Tegangan luluh adalah didefinisikan sebagai tegangan di mana garis offset ini memotong kurva spesimen mulai memanjang di bawah beban yang terus meningkat, luas penampang berkurang secara permanen dan seragam di seluruh panjang pengukurnya. Jika spesimen diturunkan dari tingkat tegangan yang lebih tinggi dari tegangan luluh, kurva mengikuti garis lurus ke bawah dan sejajar dengan kemiringan awal kurva. Ketika beban meningkat lebih jauh, tegangan akhirnya mencapai maksimum dan kemudian mulai menurun. Tegangan disebut kekuatan tarik, atau kekuatan tarik ultimate UTS/ ultimate tensile strength, dari dari pemuatan dan pelepasan beban uji tarikSifat Mekanik Berbagai Bahan pada Suhu KamarJika benda uji dibebani melebihi kekuatan tarik maksimalnya, benda tersebut mulai menekuk necking, atau necking ke bawah. Luas penampang spesimen tidak lagi seragam pada panjang pengukur dan lebih kecil di daerah necking. Saat tes berlangsung, tegangan turun lebih jauh dan spesimen akhirnya patah di daerah necking; tegangan pada kondisi patah dikenal sebagai breaking atau tegangan tegangan terhadap regangan di daerah elastis adalah modulus elastisitas, E, atau modulus = 𝜎/𝜀karena regangan teknik tidak berdimensi, E memiliki unit yang sama dengan stres. Modulus elastisitas adalah kemiringan bagian elastis dari kurva dan karenanya kekakuan material. Semakin tinggi nilai E, semakin tinggi beban yang diperlukan untuk meregangkan benda uji ke tingkat yang sama, dan dengan demikian semakin kaku bahannya. Bandingkan, misalnya, kekakuan kawat logam dengan karet pita atau lembaran plastik saat diberi spesimen di bawah tegangan disertai dengan kontraksi lateral; efek ini dapat dengan mudah diamati dengan meregangkan karet gelang. Nilai absolut rasio regangan lateral terhadap regangan longitudinal dikenal sebagai rasio Poisson dan dilambangkan dengan simbol tentang sifat mekanik material ini sangatlah penting untuk mendesain struktur, baik mesin ataupun bangunan. Salah satu metode yang paling komprehensif dan detail untuk mendesain struktur ini adalah menggunakan Finite Element Analysis FEA. Software MSC Apex merupakan software FEA generasi terbaru dengan user interface dan workflow yang sangat produktif, telah menjadi standar industri pada berbagai aplikasi. MSC Apex merupakan salah satu produk dari MSC Software, developer FEA pertama di dunia.
Yaituperbandingan antara tegangan dan regangan yang dialami oleh suatu benda, dan dirumuskan: Jok suatu motor turun 5 cm ketika pengendara bermassa 50 kg duduk di atasnya. Jika shockbreaker dianggap pegas. Menentukan energi potensial saat diberi beban 75 kg EP = 1/ = 1/2. 10 4. (7,5 x 10-2) 2 = 28,125 joule.
Generator sinkron adalah mesin sinkron pengubah energi mekanik menjadi energi listrik yang memiliki frekuensi putar rotor sama dengan frekuensi tegangan yang dibangkitkan. Hampir semua energi listrik di Indonesia dibangkitkan dengan menggunakan generator sinkron, sehingga keberadaannya sangat berpengaruh terhadap kontinuitas pelayanan. Salah satu faktor yang mempengaruhi karakteristiknya adalah perubahan beban generator. Pada penelitian ini dilakukan sebuah perhitungan dan analisis pengaruh perubahan beban terhadap karakteristik generator sinkron unit & 2 di PT Sumber Segara Primadaya. Berdasarkan hasil dari data di lapangan diperoleh efisiensi generator unit 1 & 2 berada pada rentang 97,12 % sampai dengan 98,73%, angka ini cukup baik mengingat rugi yang dihasilkan maksimal hanya sebesar 2,88 %. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free JURNAL RISET REKAYASAELEKTRO Juni 2019, Hal. 37~53 P-ISSN 2685 - 4341 E-ISSN 2685 - 5313 37 Halaman Web JRRE Analisis Pengaruh Perubahan Beban Terhadap Karakteristik Generator Sinkron Annisa1, Winarso2, Wakhyu Dwiono3 Program Studi S1 Teknik Elektro, Universitas Muhammadiyah Purwokerto Fakultas Teknik dan Sains, Universitas Muhammadiyah Purwokerto Dikirim, 3 Mei 2019 Direvisi, 1 Juli 2019 Diterima, Generator sinkron adalah mesin sinkron pengubah energi mekanik menjadi energi listrik yang memiliki frekuensi putar rotor sama dengan frekuensi tegangan yang dibangkitkan. Hampir semua energi listrik di Indonesia dibangkitkan dengan menggunakan generator sinkron, sehingga keberadaannya sangat berpengaruh terhadap kontinuitas pelayanan. Salah satu faktor yang mempengaruhi karakteristiknya adalah perubahan beban generator. Pada penelitian ini dilakukan sebuah perhitungan dan analisis pengaruh perubahan beban terhadap karakteristik generator sinkron unit & 2 di PT Sumber Segara Primadaya. Berdasarkan hasil dari data di lapangan diperoleh efisiensi generator unit 1 & 2 berada pada rentang 97,12 % sampai dengan 98,73%, angka ini cukup baik mengingat rugi yang dihasilkan maksimal hanya sebesar 2,88 %. Kata Kunci efisiensi generator generator sinkron perubahan beban Keyword generator eficiency load change synchronous generator. Synchronous generator is a synchronous machine which converting mechanical energy into electrical energy which has a turn of rotor frequency same with a raise voltage frequency. Almost all of the electrical power in Indonesia are raised up by synchronous generators, so its existence is very influential towards service continuity. One of the factors that effects its characteristics is generator load change. In this research, there were a calculation and an analysis of the load change effect towards synchronous generators unit 1 & 2 characteristics in PT Sumber Segara Primadaya. According to the field datasets, there was a generators unit 1 & 2 efficiency which on the range 97,12 % to 98,73 %, these numbers are good enough remembering the maximum losses is only 2,88 %. Korespondensi Penulis Annisa Program Studi S1 Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Purwokerto Jl. Raya Dukuh Waluh Purwokerto, 53182 Email 1. PENDAHULUAN Saat ini tidak bisa dipungkiri lagi bahwa hampir seluruh umat manusia di dunia memiliki ketergantungan terhadap energi listrik, sehingga bisa dibayangkan bila tiba-tiba seluruh catu daya listrik di bumi terhenti, maka akan banyak terjadi kekacauan dalam berbagai aspek. Dari sudut pandang politik, penggunaan energi tergantung pada kebijakan negara penyuplai, hal ini dapat mempengaruhi proses ekonomi dan politik di negara tersebut. Sistem otonomi penyediaan energi dapat membawa kontribusi signifikan untuk meningkatkan kekuatan negara Genadijs Zaleskis, 2013. P-ISSN 2685 - 4341 Halaman Web JRRE Energi listrik adalah bentuk energi yang paling efektif, paling mudah dan paling efisien dalam cara penggunaannya. Energi listrik dapat diproduksi dengan berbagai cara dari sumber awal yang berbeda-beda, yaitu air, minyak, gas, batubara, angin, cahaya matahari, panas bumi, dan lain-lain Tumiran, 2002. Generator sinkron merupakan alat listrik yang berfungsi mengkonversikan energi mekanis berupa putaran menjadi energi listrik. Energi mekanis berupa putaran tersebut dihasilkan oleh penggerak mula prime mover yang dapat berupa turbin, mesin diesel, baling- baling dan lain-lain. Sedangkan energi listrik dikeluarkan oleh kumparan jangkar generator. Generator yang biasa digunakan dalam sistem pembangkitan adalah jenis generator sinkron atau serempak dimana tegangan dan frekuensi yang dihasilkan sesuai dengan kecepatan putarnya, sehingga diperlukan putaran yang konstan untuk menghasilkan tegangan dan frekuensi yang juga konstan. Untuk mendapatkan tegangan dan frekuensi yang konstan pada terminal generator maka arus jangkar dan sudut daya harus tetap pula. Besarnya perubahan beban generator perlu diketahui dan disesuaikan dengan kemampuan generator sehingga kestabilan kinerja generator dapat tercapai. Dalam pembangkitan GGL induksi pada generator sinkron dibutuhkan arus penguatan eksitasi untuk mengatur kuat medan magnet pada kutub-kutub generator yang terletak pada rotor. “Sistem penguatan medan magnet excitation berfungsi mengendalikan output berupa tegangan, arus dan daya reaktif dari generator agar tetap stabil pada beban sistem yang fluktuatif dengan cara mengatur besaran-besaran input untuk mencapai titik keseimbangan baru” Pandita M, 2015. Menurut definisi IEEE Stabilitas sistem tenaga adalah kemampuan sistem tenaga listrik untuk memberikan kondisi operasi mula, untuk kembali pada keadaan seimbang setelah mengalami gangguan fisik Fetissi Selwa, 2014. [4] Berdasarkan permasalahan diatas maka kinerja generator penting untuk dikaji, dengan menganalisis pengaruh perubahan beban pada generator sinkron 2. METODE PENELITIAN Mengumpulkan Data Data-data yang diperlukan berupa a. Data teknis generator sinkron 3 fasa. b. Data pengukuran daya aktif, daya reaktif, arus beban, tegangan output, dan arus eksitasi Mengolah Data Pengolahan data yang akan akan dilakukan meliputi a. Membuat simulasi generator sinkron 3 fasa dengan Simulink Matlab. b. Melakukan pengujian simulasi generator. c. Menghitung rugi total pada generator sinkron. d. Membuat kurva penaikan dan penurunan beban harian generator. e. Membuat kurva hubungan antara beban yang dilayani terhadap tegangan output Vout. f. Membuat kurva hubungan antara beban yang dilayani terhadap arus beban Ia. g. Membuat kurva hubungan antara beban yang dilayani terhadap arus medan If. h. Membuat kurva hubungan antara beban yang dilayani terhadap efisiensi generator. Analisis Hasil pengolahan data akan dianalisis seberapa besar pengaruh perubahan beban terhadap karakteristik generator sinkron 3 fasa terhadap tegangan output, arus beban, arus eksitasi, dan efisiensinya. Serta analisis pengujian simulasi generator denga Simulink Matlab. Rekomendasi Selanjutnya hasil analisis data yang sudah di lakukan akan menjadi dasar dalam penetuan rekomendasi untuk menjaga kestabilan kinerja generator. JRRE P-ISSN 2685 - 4341 Halaman Web JRRE 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Technical Data Type QFSN-300-2-20B Rated Output 300 MW 353 MVA Maximum continues Output330 MW 388 MVA Rated voltage 20 kV Rated current 10,189 kA Rated power factor 0,85 Rated frequency 50 Hz Rated speed 3000 r/min Number of phases 3 Stator winding connecting Y Number of terminal 6 Insulation class F temp. limited in B class Cooling mode H2 DC resistance of stator winding per phase 0,001658 at 15o C Total loss 3370,5 KW Perhitungan Rugi Total dan Efisiensi Generator Untuk menghitung efisiensi generator dapat dihitung menggunakan persamaan Gambar Grafik Perubahan Beban terhadap Efisiensi Generator Unit 1 PT Sumber Segara Primadaya pada Tanggal 1 Februari 2018 P-ISSN 2685 - 4341 Halaman Web JRRE Gambar Grafik Perubahan Beban terhadap Efisiensi Generator Unit 2 PT Sumber Segara Primadaya padaTanggal 1 Februari 2018 Ketika beban naik maka arus eksitasi akan naik. Ketika arus eksitasi naik maka cos phi yang dihasilkan akan turun. Hal itu karena ketika beban naik dan arus eksitasi naik maka daya reaktif yang dihasilkan akan naik pula. Ketika daya reaktif meningkat, maka sudut daya yang dihasilkan semakin besar. Kenaikan perbedaan sudut daya akan menyebabkan cos phi yang dihasilkan lebih rendah Hal ini berkaitan langsung terhadap efisiensi generator. Cos phi yang rendah mempengaruhi rugi-rugi yang terdapat pada generator. Semakin rendah cos phi yang dihasilkan, maka semakin besar rugi-rugi yang ditimbulkan, dengan demikian efisiensi generator pun semakin rendah. Menurut data yang telah diperoleh, efisiensi generator unit 1 & 2 berada pada rentang 97,12 % sampai dengan 98,73%. Angka ini cukup baik mengingat rugi yang dihasilkan maksimal hanya sebesar 2,88 % Proses Penaikan dan Penurunan Beban Generator Gambar Grafik Perubahan Beban Generator PT Sumber Segara Primadaya pada Tanggal 1 Februari 2018 JRRE P-ISSN 2685 - 4341 Halaman Web JRRE Gambar Grafik Perubahan Beban Generator PT Sumber Segara Primadaya pada Tanggal 2 Februari 2018 Gambar Grafik Perubahan Beban Generator PT Sumber Segara Primadaya pada Tanggal 3 Februari 2018 P-ISSN 2685 - 4341 Halaman Web JRRE Gambar Grafik Perubahan Beban Generator PT Sumber Segara Primadaya pada Tanggal 4 Februari 2018 Gambar Grafik Perubahan Beban Generator PT Sumber Segara Primadaya pada Tanggal 5 Februari 2018 Beban generator unit 1 & unit 2 bersifat sangat fluktuatif. Proses penaikan dan penurunan beban pada generator ini disebabkan karena permintaan energi listrik yang diatur oleh PLN. Umumnya beban tinggi terjadi pada pukul – WIB dimana pada rentang waktu ini masyarakat secara bersamaan menghidupkan peralatan listrik. Di luar jam tersebut umumnya pembangkit tidak bekerja penuh dari kapasitas yang ada. Sistem kelistrikan PT Sumber Segara Primadaya terhubung dengan sistem interkoneksi Jawa bagian selatan sehingga listrik yang disalurkan terhubung ke beberapa daerah dan beberapa GI. Apabila suatu daerah kekurangan pasokan daya listrik maka pembangkit lain yang mempunyai kepasitas lebih akan menyalurkan ke daerah tersebut. Sistem interkoneksi diatur oleh PLN dengan melihat pemakaian beban fluktuatif masyarakat di setiap daerah JRRE P-ISSN 2685 - 4341 Halaman Web JRRE Pengaruh Perubahan Beban terhadap Tegangan Output Generator Gambar Grafik Perubahan Beban terhadap Tegangan Output Generator Unit 1 PT Sumber Segara Primadaya Stabilitas tegangan output generator baik. Sistem pengoperasian AVR Automatic Voltage Regulator berfungsi untuk menjaga agar tegangan generator tetap konstan, dengan kata lain generator akan tetap mengeluarkan tegangan yang selalu stabil tidak terpengaruh pada perubahan beban yang selalu berubah- ubah. Prinsip kerja AVR adalah mengatur arus penguatan pada exciter. Apabila tegangan output generator di bawah tegangan nominal teganga generator, maka AVR akan memperbesar arus eksitasi pada exciter. Dan juga sebaliknya apabila tegangan output generator melebihi tegangan nominal generator maka AVR akan mengurangi arus penguatan pada exciter. Dengan demikian apabila terjadi perubahan tegangan output generator akan dapat distabilkan oleh AVR secara otomatis Pengaruh Perubahan Beban teradap Arus Beban Gambar Grafik Perubahan Beban terhadap Arus Beban Generator Unit 1 PT Sumber Segara Primadaya P-ISSN 2685 - 4341 Halaman Web JRRE Perubahan beban berbanding lurus mempengaruhi arus beban generator. Sejalan dengan Hukum Ohm, maka ketika terjadi perubahan beban, arus bebannya akan meningkat karena resistansi penghantar yang tidak berubah serta tegangannya tetap. Pengaruh Perubahan Beban terhadap Arus Eksitasi Gambar Grafik Perubahan Beban terhadap Arus Medan Generator Unit 1 PT Sumber Segara Primadaya Dari data yang diambil dari hasil report generator unit 1 & unit 2 pada tanggal 1 Februari 2018 menunjukan bahwa perubahan beban akan mempengaruhi arus eksitasi. Ketika beban meningkat, maka pengaturan uap masuk juga ditingkatkan dengan mengubah set point governor dimana putaran dan tegangan dibuat tetap. Tanpa perubahan peningkatan ini, maka frekuensi muatan generator akan naik, sedangkan frekuensi sistem tidak boleh berubah. Oleh karena itu ketika pengaturan uap masuk ditingkatkan maka secara otomatis arus eksitasi akan meningkat Simulasi Generator Simulasi Generator dengan Simulink Matlab Simulasi yang dilakukan pada generator menggunakan Matlab Simulink dimana generator yang dimodelkan adalah generator sinkron 3 fasa 3,125 generator pada simulasi berbeda dengan spesifikasi generator di PT Sumber Segara Primadaya, hal ini dikarenakan keterbatasan data parameter generator, hydraulic turbine governor dan sistem eksitasi di lapangan. Namun pada prinsipnya, cara kerja generator pada simulasi ini sama dengan generator di PT Sumber Segara Primadaya. JRRE P-ISSN 2685 - 4341 Halaman Web JRRE Gambar Pemodelan Generator Sinkron Gambar Model Operasi Hydraulic Turbine Governor P-ISSN 2685 - 4341 Halaman Web JRRE Gambar Parameter Simulasi Generator Sinkron Pengujian Variasi Beban 3 Fasa Gambar Tegangan Output Generator Beban 1MW 1/2 Gambar Tegangan Output Generator pada Beban 1 MW 2/2 JRRE P-ISSN 2685 - 4341 Halaman Web JRRE Gambar Input Generator HTG & Eksitasi pada Beban 1 MW Dari pengujian tersebut, dapat diketahui bahwa besarnya tegangan Output generator stabil karena telah diatur oleh AVR. Sedangkan besarnya arus berbanding lurus dengan besarnya beban generator. Kemudian beban generator juga turut berpengaruh terhadap input generator. Semakin besar beban yang diterima generator, maka semakin panjang juga durasi yang diperlukan generator untuk mencapai kondisi stabil. Pegujian Beban 3 Fasa Daya Aktif & Reaktif Gambar Tegangan Output Generator pada Pegujian Beban 3 Fasa Daya Aktif & Reaktif ½ Gambar Tegangan Output Generator pada Pegujian Beban 3 Fasa Daya Aktif & Reaktif 2/2 P-ISSN 2685 - 4341 Halaman Web JRRE Gambar Input Generator HTG & Eksitasi pada Pengujian Beban 3 Fasa Daya Aktif & Reaktif Pengujian beban 3 fasa sebesar 2 MW dan 0,25 MVAR ini menunjukan bahwa adanya daya reaktif pada beban generator menyebabkan kualitas tegangan dan arus keluaran generator lebih baik dibandingkan dengan generator tanpa beban reaktif. Hal ini dapat terlihat dari lebih stabilnya frekuensi pada sinyal keluaran generator. Pengujian Beban Lebih Gambar Tegangan Output Generator pada Pegujian Beban Lebih Gambar Arus Beban pada Pegujian Beban Lebih JRRE P-ISSN 2685 - 4341 Halaman Web JRRE Gambar Input Generator HTG & Eksitasi pada Pegujian Beban Lebih Dari pengujian ini, dapat diketahui bahwa generator akan mengalami penurunan performa ketika diberi beban melebihi kapasitasnya. Kinerja generator yang awalnya berada pada kondisi normal akan mengalami penurunan seiring dengan bertambahnya waktu pembebanan. Pengujian Beban Tidak Seimbang Gambar Tegangan Output Generator pada Pengujian Beban Tidak Seimbang ½ Gambar Tegangan Output Generator pada Pegujian Beban Tidak Seimbang 2/2 P-ISSN 2685 - 4341 Halaman Web JRRE Gambar Arus Beban pada Pegujian Beban Tidak Seimbang 1/2 Gambar Arus Beban pada Pegujian Beban Tidak Seimbang 2/2 Gambar Input Generator HTG & Eksitasi pada Pegujian Beban Tidak Seimbang Pengujian beban tidak seimbang menunjukkan bahwa tegangan Output generator tidak bisa stabil mengikuti rated tegangannya. Semakin tinggi beban suatu fasa, maka semakin rendah tegangan keluarannya. Namun semakin tinggi beban suatu fasa, semakin tinggi pula arus bebannya. Beban tidak seimbang ini merupakan gangguan yang dapat memperpendek umur stator karena tidak terjaganya kestabilan arus pada stator, gangguan ini juga tidak baik untuk keamanan kumparan generator, maka dari itu beban setiap fasa suatu generator3 fasa haruslah seimbang. JRRE P-ISSN 2685 - 4341 Halaman Web JRRE Pengujian Gangguan pada Exciter Gambar Tegangan Output Generator pada Pengujian Gangguan pada Excitter Gambar Arus Beban pada Pegujian Gangguan pada Exciter Gambar Input Generator HTG & Eksitasi pada Pegujian Gangguan pada Exciter Gangguan yang terjadi pada exciter menyebabkan sistem eksitasi pada generator melemah menuju nilai 0, sehingga keluaran generator pun akan melemah. Generator tidak bisa bekerja dengan baik menghasilkan energi karena medan magnet yang dibuat oleh eksitasi tidak bekerja dengan baik walaupun prime movernya bekerja secara normal. P-ISSN 2685 - 4341 Halaman Web JRRE Pengujian Persgeseran Sudut Fasa Tabel Ringkasan Sudut Fasa Sistem 3 fasa menyebabkan terjadinya pembagian sudut fasa menjadi 3 bagian. Sistem 3 fasa yang benar-benar seimbang akan memiliki besar sudut senilai 120o untuk setiap fasanya. Namun mengingat rugi-rugi yang tidak mungkin dihilangkan dari suatu sistem serta beban yang sangat fluktuatif, menjadi mustahil suatu sistem memiliki pembagian beban yang sangat seimbang. Namun dengan sistem manajemen yang baik dapat diperoleh pembagian beban setiap fasa yang mendekati seimbang. Dalam pengujian pergeseran sudut fasa ini, diketahui bahwa sudut fasa untuk setiap varian beban 3 fasa yang diuji memiliki nilai sekitar 120o pada setiap fasanya. Namun hal tersebut tidak nampak untuk 3 buah beban 1 fasa tidak seimbang di setiap fasa yang memiliki jumlah senilai 3 MW. Pada beban tidak seimbang ini, dapat diketahui bahwa sudut fasanya berada pada range nilai 130,036o sampai dengan 154,393o. Hal ini tentu tidak baik karena menyebabkan sistem menjadi tidak stabil sehingga dapat menurunkan kinerja generator. JRRE P-ISSN 2685 - 4341 Halaman Web JRRE 4. KESIMPULAN Setelah melakukan penelitian dan menganalisa data-data yang diperoleh selama melakukan penelitian di PT Sumber Segara Primadaya, maka penulis dapat menyimpulkan beberapa hal yaitu a. Beban harian generator unit 1 & 2 PT Sumber Segara Primadaya bersifat sangat fluktuatif. Umumnya beban tinggi terjadi pada pukul – WIB. b. Perubahan beban generator unit 1 & 2 PT Sumber Segara Primadaya yang terjadi tidak terlalu mempengaruhi tegangan outputnya. Hal ini dikarenakan peran AVR Automatic Voltage Regulator sebagai stabilitator tegangan output. c. Perubahan beban generator unit 1 & 2 PT Sumber Segara Primadaya berbanding lurus dengan perubahan arus beban yang terjadi. Hal ini disebabkan oleh besarnya resistansi dan tegangan yang tidak berubah saat terjadi perubahan beban. d. Perubahan beban generator unit 1 & 2 PT Sumber Segara Primadaya turut mempengaruhi perubahan arus medan/eksitasi pada exciter. Pada saat terjadi perubahan beban, set point governor juga mengalami perubahan, pengaturan uap masuk inilah yang membuat arus eksitasi otomatis berubah. e. Perubahan beban generator unit 1 & 2 PT Sumber Segara Primadaya mempengaruhi durasi yang dibutuhkan HTG Hydraulic Turbine Governor dan exciter untuk mencapai kondisi stabil. Semakin besar beban yang diterima generator, maka akan semakin panjang durasi yang dibutuhkan. f. Perubahan beban generator unit 1 & 2 PT Sumber Segara Primadaya juga mempengaruhi cos phi generator. Sedangkan cos phi generator berpengaruh langsung terhadap efisiensi generator. Efisiensi generator unit 1 & 2 berada pada rentang 97,12 % sampai dengan 98,73%. Angka ini cukup baik mengingat rugi yang dihasilkan maksimal hanya sebesar 2,88 %. g. Meninjau simulasi generator sinkron 3 fasa dengan Simulink Matlab, gangguan-gangguan yang terjadi pada input maupun output generator hendaknya jangan sampai terjadi, karena sangat mempengaruhi kestabilan kinerja generator bahkan dapat merusak generator. h. Untuk menjaga generator tetap dalam keadaan stabil, baiknya perubahan beban diatur supaya perubahannya tidak terlalu signifikan. Batas maksimum beban generator senantiasa juga perlu diperhatikan dalam rangka pemeliharaan generator. DAFTAR PUSTAKA [1] Bandri, Sepannur. 2013. Analisa Pengaruh Perubahan Beban terhadap Karakteristik Generator Sinkron Aplikasi PLTG Pauh Limo Padang. Padang Institut Teknologi Padang. [2] Higuchi, Tsuyoshi. 2014. Design Analysis of a Novel Synchronous Generator for Wind Power Generation. Nagasaki Nagasaki University. [3] Kristof, Vladimir. 2017. Loss of Excitation of Synchronous Generator. Kosice Slovenska Technicka Univerzita. [4] Selwa, Fetissi, Labed Djamel. 2014. Transient Stability Analysis of Synchronous Generator in Electrical Network. Constantine Mentouri University Route d’Ain El Bey. ... WHRPG Waste , Heat Recovery Power Generation menggunakan generator sinkron yang terhubung langsung dengan Gardu Induk di perusahaan tersebut. Dalam proses sinkronisasi memiliki syarat yang harus dipenuhi yaitu frekuensi yang sama, urutan fasa, sudut fasa, dan tegangan yang sama [3]. Generator merupakan salah satu aspek terpenting pada sistem pembangkit dan merupakan aspek yang paling rentan terhadapan gangguan dan kesalahan. ...... Generator sinkron /alternator adalah mesin listrik arus bolak balik yang menghasilkan arus bolak-balik. Generator sinkron bekerja dengan cara mengubah energi mekanik gerak menjadi energi listrik berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik [3], [4], [8]. Generator yang digunakan pada WHRPG adalah generator sinkron 3 fasa. ... Liliana LilianaWaste Heat Recovery Power Generation WHRPG adalah sebuah sistem mengkonservasi energi dan menunjang pembangunan bersih atau Clean Development Mechanism CDM yang merupakan implementasi dari Kyoto Protocol. Sistem ini terbukti dapat menurunkan emisi CO2 sebesar ton per tahun. WHRPG menggunakan generator sinkron dengan kapasitas 8,5 MW dilengkapi dengan sistem eksitasi tanpa sikat. Pengoperasian WHRPG yang kontinyu harus didukung dengan pengoperasian generator dengan pengamanan yang optimal. Generator harus terus dilindungi dari gangguan-gangguan yang mungkin terjadi. Pengamanan Generator telah dilengkapi dengan Generator Protection Type M-3425 yang terdiri atas beberapa jenis pengamanan di dalamnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja proteksi pada generator khususnya terhadap gangguan tegangan lebih dan frekuensi rendah berupa kenaikan tegangan mencapai 45% dan gangguan penurunan frekuensi mencapai 6 % . Penelitian ini mengidentifikasi ketepatan kinerja relay Over Current Relay dan under frequency Relay dalam melaksanakan pengamanan gangguan tersebut. Hasil pemantauan dan analisis dinyatakan bahwa kedua relay dapat dengan cepat membaca gangguan yang terjadi, selanjutnya memberi isyarat untuk mengaktifkan lock out relay, alarm dan lampu indikator sehingga gangguanpun dengan segera dapat diatasi sehingga potensi kerusakan yang bisa terjadi pada generator bisa diminimalisir.... Sedangkan energi listrik di keluarkan oleh kumparan jangkar generator. Batas-batas penggunaan beban perlu di ketahui dan di sesuaikan dengan kemampuan generator sehingga kestabilan generator dapat tercapai [2]. ...Yulianto La EloWiko PrastoroFebry F. N. TallaPaper ini membahas tentang Studi Penggunaan Beban Pada Genset Komatsu Unit 01 di PLTD Kebun Kapas PT. PLN Persero ULP adalah salah satu jenis mesin listrik yang digunakan oleh PT. PLN Persero ULP Fakfak sebagai alat pembangkit energy satu generator yang digunakan oleh PT. PLN Persero ULP Fakfak yaitu Generator Komatsu dengan kemampuan daya 500 tersebut dapat melayani beberapa macam beban yang digunakan oleh generator, energi mekanik di dapat dari penggerak yang bisa berupa mesin disel, turbin, baling-baling, dan pembangkit dengan skala kecil dan jauh dari sumber energy terbarukan maka sering sekali di pakai pembangkit tenaga generator dituntut suatu kestabilan agar kinerja generator menjadi yang terlalu berlebih juga dapat membahayakan kinerja sebab itu kita perlu mengetahui batas-batas penggunaan beban pada ini dilakukan agar kontinuitas dan kehandalan listrik dapat studi akan dilakukan pengumpulan dan pengolahan data beban dan arus dari bentuk tabel dan akan di buat dalam bentuk grafik. Hal ini dilakukan agar kita dapat mengetahui batas-batas pembebanan pada Aria PutraDian Budhi SantosoGenerator sinkron membutuhkan suatu medan magnet sebagai penguat agar dapat menghasilkan tegangan listrik. Medan magnet tersebut dapat diperoleh dari arus eksitasi yang dibangkitkan oleh exciter. Arus eksitasi tersebut mengalir pada kumparan medan yang terdapat pada rotor, sehingga rotor itu dapat menghasilkan medan magnet. Kemudian, konduktor akan memotong garis-garis gaya magnet dan menghasilkan Gaya Gerak Listrik GGL sehingga menghasilkan tegangan [1]. Saat arus eksitasi diatur di bawah nilai nominal, maka fluks magnet yang terdapat pada stator akan menurun, sehingga tegangan yang dihasilkan oleh generator juga ikut turun. Perubahan pada eksitasi menjadi penyabab tegangan dan daya reaktif yang dihasilkan generator mempunyai nilai batas tertinggi dan batas terendah. Perubahan besarnya arus eksitasi juga mempengaruhi variasi nilai beban pada besarnya daya reaktif. Pengaturan input pada generator sinkron adalah pengaturan yang dilakukan input arus medan dan frekuensi, input arus medan digunakan untuk mengatur besarnya nilai keluaran daya reaktif dan tegangan yang dihasilkan oleh generator. Berdasarkan data akhir dari hasil perhitungan daya reaktif dapat dilihat bahwa nilai faktor daya yang diperoleh minimum sebesar 0,94 dengan arus eksitasi pada rotor sebesar 314 A dan daya reaktif sebesar 3,1 MVAR, sehingga dapat simpulkan bahwa besar nilai daya reaktif yang dihasilkan oleh generator berbanding lurus dengan arus eksitasi yang the generator there is a field reinforcement system excitation system which has a very important function for the generation excitation system can affect generator performance if the system is subjected to loads such as resistive, inductive and capacitive the generator must be able to generate electrical power in accordance with the amount of load this study, tests on the generator using inductive and resistive loads were carried test results obtained on the generator are that when the generator is given an inductive load, the generator experiences a voltage increase of so that it has a reactive power of VAR, and when testing with a resistive load it produces a reactive power of VAR and experiencesa voltage increase of Higuchi Yuichi YokoiTakashi AbeKazuki SakimuraA novel synchronous generator is proposed for wind power generation. The field flux is generated by the half-wave rectified excitation method. The generator does not require slip rings and brushes for field power supply, as well as permanent magnets. In this paper, the excitation method is explained, and then, the basic characteristics are calculated using the finite element method analysis. Furthermore, the generator is designed for increasing the output power and Pengaruh Perubahan Beban terhadap Karakteristik Generator Sinkron Aplikasi PLTG Pauh Limo PadangSepannur BandriBandri, Sepannur. 2013. Analisa Pengaruh Perubahan Beban terhadap Karakteristik Generator Sinkron Aplikasi PLTG Pauh Limo Padang. Padang Institut Teknologi of Excitation of Synchronous Generator. Kosice Slovenska Technicka UniverzitaVladimir KristofKristof, Vladimir. 2017. Loss of Excitation of Synchronous Generator. Kosice Slovenska Technicka Stability Analysis of Synchronous Generator in Electrical NetworkFetissi SelwaLabed DjamelSelwa, Fetissi, Labed Djamel. 2014. Transient Stability Analysis of Synchronous Generator in Electrical Network. Constantine Mentouri University Route d'Ain El Bey.Nampakpada gelombang sinusoidal listrik AC di atas, bahwa jika sebuah sumber listrik AC diberi beban induktif murni, maka gelombang arus listrik akan tertinggal sejauh 90° oleh gelombang tegangan. Mendapatkan supply tegangan AC naik dan turun, maka kapasitor akan menyimpan dan melepaskan tegangan listrik sesuai dengan perubahan tegangan – Pengertian Dan Cara Mengatasi Voltage Drop Pada Jaringan AC. Permasalahan drop tegangan pada jaringan listrik telah menimbulkan banyak permasalahan, terutama untuk wilayah yang memiliki beban penggunaan yang melebihi kapasitas hanya beroperasional pada voltase tertentu dengan toleransi voltase tertentu. Namun, karena suatu sebab, listrik yang mengalir ke end user mengalami voltage drop hingga di bawah toleransi voltase kerja peralatan, sehingga berpotensi merusak peralatan. Untuk itu, masalah tersebut harus dapat diatasi dengan mengetahui factor Dan Cara Mengatasi Voltage Drop Pada Jaringan ACPengertian Voltage DropYang dimaksud dengan voltage drop adalah besarnya penurunan voltase terukur akhir dibandingkan dengan voltase yang direncanakan. Terdapat banyak sekali penyebab voltage drop, bagian berikut ini akan menjelaskan secara umum beberapa Voltage DropSetiap kabel pasti memiliki hambatan dalam, sehingga saat arus mengalir melalui konduktor tersebut, maka sepanjang kabel akan terjadi perubahan voltase. Semakin panjang sebuah kabel, maka voltage drop atau tegangan jatuh akan semakin besar. Terdapat 3 hal utama yang menyebabkan terjadinya voltage drop yaitu Besarnya arus yang mengalir. Semakin besar arus yang mengalir, maka akan semakin besar voltage drop yang terjjadi. Impedansi atau tahanan dalam kabel. Semakin besar tahanan dalam sebuah kabel, maka akan semakin besar pula voltage drop yang akan terjadi. Hal ini berbanding terbalik dengan diameter kawat yang dilalui. Semakin besar diameter kawat, maka tahanan dalam akan semakin kecil. Demikian juga dengan panjang kabel, semakin panjang kabel, maka akan semakin besar tahanan dalam kabel, sehingga akan semakin besar voltage drop yang terjadi. Beban yang melebihi kapasitas supply. Pada kondisi tersebut, tidak hanya peralatan yang mungkin mengalami kerusakan, tetapi seluruh jaringan dalam keadaan Tahanan Dalam Atau Impedansi KawatImpedansi sebuah kabel atau kawat sangat tergantung pada beberapa hal seperti yang telah di sebutkan di atas yaitu besarnya diameter, panjang kabel, bahan atau komposisi kabel atau kawat, serta suhu kawatnya. Besarnya tahanan dalam dinyatakan dalam Ohm/ Perhitungan Voltage DropDalam aliran arus listrik AC, perhitungan dapat menggunakan asumsi factor beban pada kondisi arus arus maksimal sebuah jaringan. Nilai tersebut dapat diukur dengan mempertimbangkan factor efisiensi. Untuk sistem tiga phasa Vr = √3 x ρ x L x I x Cos phi A • Vr = Drop Voltage • Ρ = Tahanan jenis • L = Panjang kawat penghantar • I = Besar Arus • Cos phi = Faktor daya • A = Luas PenampangContoh Perhitungan Voltage Drop Instalasi Listrik 3 FasaSuatu Pembangkit listrik dengan tegangan sebesar 440 Volt, Cos phi 0,80, dialirkan menggunakan Kabel tembaga dengan luas penampang 95mm² sepanjang 500 meter untuk menyuplai berbagai peralatan listrik dengan beban arus sebesar 200 Ampere. Berapa besar kerugian tegangan Tegangan Drop pada ujung kabel tersebut adalah Vr = Drop Voltage ρ = Tahanan jenis Kabel bahan Tembaga 0,0000000172 l = Panjang kawat penghantar 500 Meter I =200 Ampere Cos phi = 0,80 A = 95 mm² atau 0,000095 m² Vr = √3 x ρ x L x I x Cos phi/A Vr = 1,732 x 0,0000000172 mm²/m x 500m x 200Amp x 0,80 0,000095 m²= 0,002383232 0,000095 m² Vr = 25,08 VoltMaka dapat disimpulkan bahwa tegangan di ujung kawat adalah V0-Vr – 440 – 25,8 Volt V = voltCara Mengatasi Masalah Voltage Drop Mengganti ukuran kawat atau penghantar dengan diameter atau penampang yang lebih besar. Hal ini ternyata sangat signifikan. Menggunakan trafo step up pada gardu atau pada panel end user atau pemakai sebelum listrik disalurkan. Dengan demikian, maka voltase listrik dapat dikoreksi terlebih dahulu sebelum disalurkan ke user. Pemilihan konduktor dengan tahanan dalam yang kecil, voltase drop lebih Dan Cara Mengatasi Voltage Drop Pada Jaringan ACIngat selalu bahwa semakin jauh sebuah titik dari gardu utama, maka voltase akan semakin Twistlock menerima beban tarik yang sangat besar pada saat melakukan pengangkatan peti kemas. Sebuah peti kemas dengan ukuran 40 ft, memiliki bobot maksimum total 40 ton. disebut dengan tegangan dan diberi notasi σ. Dengan demikian persamaan untuk tegangan adalah : Dimana : σ = Tegangan yang terjadi P = Gaya yang diberikan A = Luas
Drop Tegangan Saat Beban PuncakDrop Tegangan Saat Beban PuncakJun 24, 201012010-06-24T0301Drop Tegangan Saat Beban Puncak Mengapa saat beban puncak terjadi drop tegangan? Apakah besarnya drop tegangan akibat pembebanan yang bertambah, presentase atau nilai tegangan yang turun perkenaikan arus/ pertambahan bebannya dapat dihitung,.?? Mohon Dijelaskan, Terima 24, 201022010-06-24T0357Vdrop = IxZ. Z sebagaian besar nya konstan. Beban puncak sebanding dengan I, I naik Vdrop naik demikian 24, 201032010-06-24T1316Oo_Begithu, . Trus jika teganggan pelayanan drop katakanlah smpai 180 volt. apakah peralatan2 seperti tv, kipas angin,kulkas dll. untuk mencapai daya yang dibutuhkan, peralatan tersebut mengalami kenaikan arus disesuaikan dengan tegangan yang turun. trus ketika saya menguji lampu pijar, lampu neon dan setrika listrik,..mengapa ketika tegangan saya naikkan arusnya juga naik,.??Jun 24, 201042010-06-24T1352seperti yang dikatan bapak RSM ya V= IZ. dengan Z yang rata2 konstan kalo untuk percobaanya mas tegangan naik maka arus naik V= IR V dan I sebanding maka tegangan naik arus pun akan naikJun 25, 201052010-06-24T2324Oo_iyah,.iyah,. Trima kasih banget Mr. RMS dan Mr. 25, 201062010-06-25T0115cimukz wroteOo_Begithu, . Trus jika teganggan pelayanan drop katakanlah smpai 180 volt. apakah peralatan2 seperti tv, kipas angin,kulkas dll. untuk mencapai daya yang dibutuhkan, peralatan tersebut mengalami kenaikan arus disesuaikan dengan tegangan yang turun. trus ketika saya menguji lampu pijar, lampu neon dan setrika listrik,..mengapa ketika tegangan saya naikkan arusnya juga naik,.?? Jika tegangan sampai 180 V yang jelas performance alat-alat tersebut tidak bekerja sebagai mana mestinya. Umumnya yang dizinkan adalah kurang lebih 10%. Jika tegangan normal 220 V, maka batas minimumnya adalah 198 V batas bawah dan 242V batas atas. Untuk beban-beban motor induktif ada kemungkinan amper akan naik pada saat tegangan turun, karena motor berusaha untuk memenuhi daya yang dibutuhkan beban. Kalau beban yang sifatnya resistif yah tegangan berbanding langsung dengan 02, 201072010-07-02T0944maaf nehh rumus drop seh apa.. mohon sekalian dijelasin dengan logikaJul 03, 201082010-07-03T0036Maksudnya apa yah di Arif, khan udah tahu Vdrop = IxZ. Jika kita suplai tegangan V, maka yang sampai diujung penerimaan adalah VReceiving end = V - IZ. Kalau I nya besar sedangkan zat konstan maka yang diterima Vreceivingend yah semakin kecil. kalau rumusnya pakai cos dna sin phi sih bisa saja. Yang sederhana saja 06, 201092010-07-06T0400Jika tegangan sampai 180 V yang jelas performance alat-alat tersebut tidak bekerja sebagai mana mestinya. Umumnya yang dizinkan adalah kurang lebih 10%. Jika tegangan normal 220 V, maka batas minimumnya adalah 198 V batas bawah dan 242V batas atas. Untuk beban-beban motor induktif ada kemungkinan amper akan naik pada saat tegangan turun, karena motor berusaha untuk memenuhi daya yang dibutuhkan beban. Kalau beban yang sifatnya resistif yah tegangan berbanding langsung dengan arus. kalo begitu rumus yg digunakn berbeda? kan berkebalikan tu, kalo induktif V tidak berbading lurus dgn I, kalo resistif berbanding lurus. bagaimana terorinya sm msh kurang 06, 2010102010-07-06T0406Yang beda adalah sifat bebannya yang satu resistance yang satu lagi reactance. Pelajari deh sifat reaktance and resistance. Saya menyarankan kalau hal yang mendasar yah kembalikan ke semester awal.hGZLFb.